SuaraJogja.id - Kebijakan PPKM tak dimungkiri membuat dampak yang besar terhadap para pekerja terutama di sektor informal. Kondisi miris itu dirasakan salah satunya oleh para pelaku wisata jasa naik jip Merapi.
"Kondisinya ya priharin," kata Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi Wilayah Barat, Dardiri, saat dihubungi awak media, Rabu (28/7/2021).
Dardiri menceritakan bahwa sejak PPKM Darurat pada tanggal 3 Juli 2021 lalu diketok oleh pemerintah, jip-jip yang biasa dipakai mengantar wisatawan menerabas lereng merapi terpaksa dikandangkan.
Pasalnya saat itu, Dinas Pariwisata pun telah menetapkan semua destinasi wisata termasuk yang ada di Sleman untuk ditutup sementara. Kondisi tersebut otomatis membuat hilangnya wisatawan dari berbagai wilayah.
Baca Juga: 23 Kali Guguran Lava Merapi Dimuntahkan Dalam 24 Jam Terakhir, Jarak Terjauh 2 Km
"Belum [beroperasi sejak PPKM Darurat], kan dari Dinas Pariwisata, semua destinasi wisata ditutup otomatis mau menawarkan ke siapa kan ngga ada yang kita tawarkan," ucapnya.
Disebutkan Dardiri, secara keseluruhan total armada jip yang ada saat ini mencapai 1.025 jip. Dengan masing-masing satu pengemudi pada setiap jip tersebut baik di wilayah barat dan timur.
Berdasarkan jumlah itu, Dardiri mengatakan semua armada telah berhenti beroperasi sejak PPKM Darurat awal bulan lalu. Padahal sebelum itu, sejumlah armada jip sudah sempat beroperasi kembali dalam waktu yang singkat.
"Semua ini [dikandangkan] sudah mulai tanggal 3 itu. Dulu sebelumnya setelah lebaran itu ada jalan lah satu-dua minggu kalau ngga salah terus berhenti lagi karena PPKM kan itu," terangnya.
Biaya servis jip untuk penuhi kebutuhan
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran, Jarak Luncur Capai 2,5 Kilometer
Kondisi yang masih belum menentu tersebut membuat para pengemudi jip gigit jari. Terlebih saat berbicara mengenai kendaraan jip yang sudah cukup lama tidak digunakan tersebut.
Dardiri menjelaskan memang seharusnya mobil-mobil jip itu mendapatkan perawatan dalam hal ini servis kendaraan. Namun tidak adanya pemasukan untuk biaya operasional membuat para pengemudi jip harus berpikir ulang.
"Tidak setiap hari [perawatan jipnya]. Ya misalnya mangkrak kalau dirawat sama aja mengeluarkan biaya, lebih baik digunakan untuk bertahan hidup," sebutnya.
Pihaknya memilih untuk menunggu hingga PPKM selesai dan tidak diperpanjang lagi. Sebelumnya akhirnya mulai membenahi armada jipnya.
Pembenahan armada jip itu sebagai persiapan juga jika seandainya destinasi wisata dapat kembali beroperasi kembali.
"Mungkin sesudah PPKM tidak diperpanjang lagi nanti dibenahi lagi. Untuk mempersiapkan seadainya PPKM tidak diperpanjang lagi ya kita siapkan armadanya," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
Terkini
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia
-
Klik Link Aktif di Sini, Saldo DANA Langsung Tambah, Buktikan Sendiri
-
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah
-
Drama Lempuyangan Memanas, PT KAI Minta Warga Kosongkan Rumah dalam Waktu Tujuh Hari
-
Cocok Buat Healing, Cek 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Makassar yang Layak Dikunjungi!