Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 10 Agustus 2021 | 10:13 WIB
Warga Pedukuhan Pengkol, Kalurahan Pengkol, Kepanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul melaksanakan ritual malam 1 Suro atau 1 Muharram, Senin (9/8/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

Menurutnya selain makna religius, kirab pusaka dan kuras gentong juga terselip tujuan luhur. Adapun tujuannya salah satunya untuk menjalin hubungan yang baik antara sesama manusia melalui sikap kekeluargaan dan kegotong royongan dalam karya bersama.

Ki Joko Narendro menambahkan, karena di masa pandemi Covid-19, maka gelaran kali ini hanya diselenggarakan lebih sederhana. Jika setiap tahun diselenggarakan selama sehari semalam karena juga diisi dengan berbagai pertunjukkan seni, kali ini berbagai pertunjukan seni ditiadakan dan diganti dengan santunan kepada anak yatim piatu dan dhuafa.

Menurut Joko, kegiatan ini hanyalah sebuah event budaya dalam rangka melestarikan tradisi masyarakat yang berkembang selama ini, sehingga kombinasi antara ajaran Agama Islam dengan tradisi budaya Jawa nampak dalam ritual malam 1 Suro ini.

Terkait dengan pusaka, empat jenis pusaka tersebut menunjukkan khasanah kekayaan budaya Jawa. Masing-masing pusaka memiliki simbol dan makna yang berbeda, begitu juga dengan riwayat dan tujuan pembuatannya.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H, Jokowi Bicara Semangat Hijrah Saat Pandemi

"Seperti payung ya, warna dan unsurnya perbedaan jabatan. Kalau dari sisi spiritual memiliki makna Mengayomi," terangnya.

Kontributor : Julianto

Load More