Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Rahmat jiwandono
Rabu, 11 Agustus 2021 | 20:39 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meninjau kegiatan vaksinasi di Klinik Wira Pratama Polres Bantul, Sabtu (26/6/2021). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sekitar 150 anak kehilangan orang tuanya akibat terjangkit Covid-19. Sementara menurut data Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Bantul ada empat anak yang menjadi yatim piatu.

Menyikapi hal itu, sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul sudah mendata anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal usai terpapar virus corona.

"Jadi mereka yang ditinggalkan orang tuanya sudah kami data tapi kan belum lengkap," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Rabu (11/8/2021).

Pendataan masih dilakukan lantaran pihaknya terus menerima laporan-laporan dari masyarakat kaitannya dengan hal tersebut. Setelah datanya dirasa sudah terkumpul, Pemkab Bantul lantas akan memberikan sejumlah jaminan.

Baca Juga: Bupati Sleman Siapkan Bantuan Pendidikan Untuk Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19

"Setelah diperoleh siapa saja anak yatim piatunya, kami tentukan jaminan sosialnya. Mereka harus tetap sekolah jangan sampai terhambat, mereka harus punya jaminan kesehatan dan jaminan hidup," tutur politisi PKB itu.

Halim menyebutkan, setidaknya harus ada tiga jaminan untuk mereka, yaitu jaminan hidup, pendidikan, dan kesehatan. Jaminan itu, katanya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Pemerintah bertanggungjawab untuk jaminan-jaminan itu," katanya.

Oleh karenanya, bagi siapa saja yang mengetahui di wilayahnya ada anak yang orang tuanya wafat karena virus corona, segera dilaporkan ke Pemkab Bantul. Laporan bisa disampaikan melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis.

"Bisa lapor ke Sekda atau langsung ke saya. Sehingga datanya dapat dipakai untuk inventarisasi anak yatim piatu, mereka harus diperhatikan," tambahnya.

Baca Juga: Prihatin! Ratusan Anak di Bondowoso Yatim Setelah Ortu Meninggal Karena Covid-19

Sementara itu, Ketua FPRB Bantul Waljito menyampaikan, keempat anak yatim piatu itu dua orang berasal Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul. Dua lainnya merupakan warga Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon.

"Itu data yang kami punya soal empat anak yang jadi yatim piatu karena orang tua mereka meninggal terpapar Covid-19," jelasnya.

Load More