SuaraJogja.id - Pemerintah India menetapkan harga tes PCR menjadi 500 rupee atau Rp96 ribu. Sedangkan harga tes antigen sebesar 300 rupee atau sekitar Rp58 ribu.
Sementara di Indonesia, harga tes PCR masih cukup tinggi di kisaran Rp600 ribu hingga Rp1 juta. Rata-rata rumah sakit dan klinik di DIY mematok harga tes PCR di atas Rp500 ribu.
Sebut saja di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM yang mematok harga tes PCR Rp900 ribu. Di RS Bethesda Yogyakarta, Panti Rapih, dan Hi-Lab Diagnostic Center, harga tes PCR sebesar Rp750 ribu. Di RS JIH, tes PCR dihargai Rp800 ribu hingga Rp2 juta, tergantung berapa lama hasilnya jadi. PKU Muhammadiyah mematok harga Rp900 ribu, sedangkan RSUD Sleman sebesar Rp750 ribu.
Menanggapi hal ini, Sekda DIY Baskara Aji mengungkapkan, tingginya harga tes PCR karena harga reagen untuk tes tersebut juga cukup tinggi, sehingga tidak mungkin rumah sakit atau klinik di DIY menurunkan harga hingga dibawah Rp100 ribu.
Baca Juga: Harga Tes PCR Indonesia Lebih Mahal Dari India, Anggota DPR: India kan Produksi Sendiri
Kementerian Kesehatan (kemenkes) diyakini memiliki pertimbangan atas patokan harga tes PCR. Termasuk penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) obat untuk pemeriksaan tersebut.
"Ya saya kira kalau kita, setahu saya memang untuk pcr cukup mahal, bahannya reagennya itu cukup mahal," ungkap Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (13/08/2021).
Menurut Aji, tes PCR mandiri juga memerlukan biaya untuk jasa dan depresiasi alat. Karenanya dimungkinkan tambahan biaya tersebut juga mempengaruhi tes PCR yang dilakukan.
"Kalau itu mandiri dan tidak oleh pemerintah kan ada jasa ada depresiasi untuk alat. Ketemunya segitu," jelasnya.
Aji menyebutkan, di DIY tercatat pada 3 Agustus 2021 ada 19 laboratorium untuk tes PCR di DIY. Laboratorium milik pemerintah namun juga pihak swasta tersebut mampu melakukan tes per hari hingga 6.400 spesimen.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Peka Turunkan Harga Tes PCR Serupa di India
Pemda terus berupaya menambah kapasitas tes Covid-19. Hal ini dilakukan agar target 8.000 tes per hari bisa dicapai. Untuk bisa memenuhi target itu, selai tes PCR Pemda juga melakukan tes swab antigen.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Harga Tes PCR Indonesia Lebih Mahal Dari India, Anggota DPR: India kan Produksi Sendiri
-
Pemerintah Diminta Peka Turunkan Harga Tes PCR Serupa di India
-
Ini Perbandingan Harga Tes PCR di Beberapa Negara ASEAN, Indonesia Masih Relatif Mahal
-
Pengakuan Pemalsu Hasil Tes PCR, Edit Pakai HP hingga Terancam Penjara
-
Tes PCR Jadi Syarat Aktivitas, Said Diidu: Rakyat Makin Miskin, Memperkaya Oligarki
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi