SuaraJogja.id - Upacara pengibaran bendera merah putih di Bukit Klangon, Pedukuhan Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewong Cangkringan, Kabupaten Sleman memang sudah dilakukan secara rutin dalam empat tahun terakhir.
Selain lekat dalam sejarah, pelaksanaan pengibaran sang saka merah putih di Bukit Klangon ini juga sebagai penghormatan kepada pahlawan-pahlawan Indonesia di masa lalu.
Lurah Glagaharjo Suroto mengatakan bahwa upacara pengibaran bendera raksasa berukuran 9x6 meter itu memang rutin dilakukan. Terhitung upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia itu sudah empat kali ini dilaksanakan.
Tidak ada yang membedakan dalam pelaksanaannya di tahun ini dengan tahun-tahun lainnya. Hanya satu pembeda, yaitu jika sebelumnya pengibaran dilakukan saat menyambut tanggal 17 Agustus, tapi kali ini dilakukan tepat pada saat hari kemerdekaan.
"Ya ini kan salah satu kegiatan yang rutin kita laksanakan. Jadi di sini kita sudah melaksanakan empat kali pengibaran bendera," kata Suroto kepada awak media, Selasa (17/8/2021).
Pria yang akrab disapa Mbah Roto itu menceritakan bahwa Kapanewon Cangkringan sendiri masih sangat dekat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Disebutkan, dulu ketika zaman penjajahan wilayah Cangkringan menjadi salah satu medan tempur para pejuang.
Pasalnya dulu tempat itu juga sebagai tempat singgah para tentara Jepang. Para pahlawan Indonesia pun sempat meladeni pertempuran dengan tentara Jepang itu di salah satu wilayah di Bumi Sembada ini.
"Di sini dulu itu ada pertempuran yang mungkin sejarah dulu di Kali Bebeng. Di situ untuk singgah para tentara dari Jepang. Nah di sini lalu ada pertempuran dan alhamdulillah dimenangkan oleh warga negara Indonesia, pahlawan-pahlawan kita," ujarnya.
Pasca-pertempuran yang dimenangkan oleh pahlawan-pahlawan Indonesia tersebut juga dibuktikan dengan sejumlah peninggalan sejarah. Salah satunya adalah Gua Jepang, yang ada tidak jauh dari lokasi Bukit Klangon sebagai tempat upacara pengibaran bendera itu.
Baca Juga: Kue 'Garuda Pancasila' Dilelang, Hasilnya untuk Bantu UMKM Terdampak Pandemi
"Jadi di sini masih ada tinggalan Gua Jepang yang ada di barat Bukit Klangon ini. Masih ada 4 Gua Jepang yang ada di situ," ungkapnya.
Mengenai kondisi empat Gua Jepang di wilayahnya itu, kata Mbah Roto, saat ini gua-gua itu masih tetap ada di sana. Bahkan disebutkan sebenarnya ada lima Gua Jepang yang ada di sekitar Bukit Klangon itu.
"Gua Jepang itu masih ada, dulu kalau tidak salah malah ada lima (gua), tapi karena yang satu itu terlalu bawah posisinya, sehingga tertutup erupsi Merapi pada tahun 2010 silam, tapi kalau empat yang lain ini masih ada semua," tuturnya.
Mbah Roto tidak menutup kemungkinan akan terus mengembangkan peninggalan sejarah itu. Terkhusus sebagai salah satu daya tarik pariwisata di wilayah Glagaharjo.
"Intinya gua jepang ini kan tinggalan zaman dulu. Jadi ke depan wilayah Glagaharjo akan kerja sama dengan warga masyarakat, justru peninggalan ini akan kita manfaatkan. Artinya nanti ke depan kalau Merapi mendukung Insyaallah akan kita kembangkan menjadi wisata. Kita satu paketkan dengan Bukit Klangon ini," urainya.
Namun saat ini, Mbah Roto menyebut kondisinya masih belum memungkinkan untuk merealisasikan rencana itu. Selain akibat dari dampak pandemi Covid-19 ditambah dengan aktivitas Gunung Merapi yang belum menurun.
Berita Terkait
-
Kue 'Garuda Pancasila' Dilelang, Hasilnya untuk Bantu UMKM Terdampak Pandemi
-
Viral, Pesan di Video TikTok HUT RI Ini Buat Warganet Merinding: Benar Sudah Merdeka?
-
Saat HUT ke-76 RI, Kasus Positif Covid-19 Tambah 20.741 Kasus, 1.180 Meninggal Dunia
-
Indonesia Bebas Pandemi Jadi Harapan Gloria Widjaja di Momen HUT RI
-
Berkah HUT RI ke-76, Mantan Bupati Lampung Tengah Bebas dari Penjara
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda