SuaraJogja.id - Warga di Gang Nogomudo RT 05 RW 02 Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman turut memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-76. Agak berbeda dengan hiasan warga pada biasanya, tahun ini ada naga sepanjang 100 meter yang terpasang di lorong gang mereka.
Ketua Pemuda RT 05/ RW 02 Yoga Kurniawan mengatakan ide awal pembuatan hiasan naga ini sebenarnya mengambil dari sisa layang-layang yang dulu digunakan untuk mengikuti festival layang-layang. Sebelumnya ada dua naga yang telah dibuat namun satu layangan naga lainnya telah laku terjual.
"Sudah buat duluan, dua kali apa ya, terus yang pertama udah dijual terus yang kedua ini belum dipakai lagi. Terus kemarin kok muncul ide mau masang pernak-pernik, kebetulan naganya itu masih ada, terus dipasang," kata Yoga saat dihubungi awak media, Selasa (17/8/2021).
Yoga menuturkan pembuatan naga itu sebelumnya dilakukan secara otodidak saja oleh pemuda wilayah itu. Hanya belajar dengan modal dari youtube saja.
Baca Juga: Jangan Sampai Semangat Luntur, Ini 4 Cara Seru Rayakan Semarak 17-an di Rumah
Pada proses awal, pembuatan setidaknya layang-layang berbentuk naga ini membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Itu pun juga harus dikerjakan secara intens hampir setiap malam dengan melibatkan 4-5 orang.
"Paling rumit bikin kepalanya karena ragangannya itu kan dari bambu, dan bambu itu harus ditipiskan dulu jadi biar lebih fleksibel untuk ditekuk-tekuk gitu," ujarnya.
Khusus untuk pemasangan naga itu sendiri di gang wilayahnya tersebut, kata Yoga sudah dipasang sejak tanggal 13 Agustus kemarin. Melibatkan sejumlah warga yang mayoritas anak muda dengan menggunakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang ketat.
"Kalau untuk masang sekitar 2 malam. Karena kalau di gang butuh pengamanan jalan juga untuk mobilitas, kemudian masang tiang sebagai penyangganya. Soalnya badannya itukan perlu pakai penyangga kalau mau dipasang," tuturnya.
Tidak berhenti pada pemasangan naga itu saja, kata Yoga, naga tersebut juga dipasangi sejumlah lampu. Bahkan pemasangan lampu itu melebihi panjang naga itu sendiri yakni mencapai 200 meter.
Baca Juga: HUT Ke-76 Kemerdekaan RI, 76 Tukik Dilepasliarkan di Pantai Gua Cemara
"Untuk lampu kemarin anggarannya itu sekitar Rp1 - 1,2 juta panjangnya sekitar 200 meter. Naganya kan 100 meter, kemudian sisa lampunya untuk di gang-gang kecil," ucapnya.
Yoga menyebut pemasangan ornamen berbentuk naga ini baru pertama kali dilakukan di kampungnya. Sebelumnya pemasangan pernak-pernik menyambut Hari Kemerdekaan RI hanya sebatas bendera-bendera saja.
"Baru pertama kali. Karena juga naganya kan bikinnya 2020 itu. Sebelumnya, biasanya event-event biasa, lomba-lomba malam kemerdekaan itu ada acara tirakatan, lomba-lomba anak-anak, baca teks proklamasi. Kalau gangnya biasanya pakai bendera-bendera," terangnya.
Selain memanfaatkan layang-layang yang masih ada untuk menghias kampungnya. Disampaikan Yoga, penggunaan naga sebagai ornamen ini terinspirasi dari banyaknya gang di wilayah kampungnya yang di dalamnya terdapat unsur naga.
"Jadi di daerah Gowok itu kan banyak jalan-jalan yang namanya pakai naga. Jadi ada Nogomudo untuk gang kami, Nogorojo, Nogogini, Nogodewo. Nah dari situ temen-temen kan punya pandangan naga nih untuk wilayah kita," paparnya.
Ditambahkan Yoga, menurut rencana nantinya layangan berbentuk naga ini masih akan terus menghiasi gang kampungnya hingga akhir Agustus mendatang.
Sementara itu, Ibu RT 05/RW 02 Gamar Hani Musaad sangat mengapresiasi kreativitas dari pemuda di wilayah RT-nya. Ia berharap setelah ini akan banyak pemuda-pemuda lain yang ikut berkreasi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
"Jadi ini sebagai bentuk semangat untuk kami bahwa walaupun kami di tengah-tengah pandemi tapi kami masih bisa tersenyum, masih bisa berkreasi dan masih bisa beraktivitas," ujar Hani.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja