SuaraJogja.id - Alviansyah Arifky, anggota seorang anggota Paskibraka Gunungkidul di HUT Ke-76 Kemerdekaan RI, harus menjalani isolasi mandiri sendirian di rumah neneknya di Pedukuhan Kajar, Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Sebab, Alviansyah adalah anak yatim piatu.
Pelajar kelas 12 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wonosari ini menceritakan, selama bertugas menjadi pengibar bendera, semua anggota paskibraka sehat. Sebelum dikarantina selama 2 minggu, mereka sudah menjalani uji swab, dan semuanya dinyatakan negatif.
"Kami itu dites sebelum karantina, di tengah karantina, dan ketika akan pulang," ujarnya, Jumat (20/8/2021).
Selama karantina 2 minggu, semua anggota diberi makan 3 kali sehari, vitamin, dan obat untuk menjaga stamina. Selama itu pula mereka terus melakukan latihan dan diberi waktu istirahat yang cukup.
Baca Juga: Anggota Paskibraka Gunungkidul yang Terpapar Covid-19 Bertambah Jadi 23 Orang
Sebelum mereka mengikuti acara ramah tamah dengan bupati di rumah dinas bupati, ada dua orang di kamarnya yang mengaku pusing. Di kamar tersebut kebetulan berisi 11 orang, dan yang mengaku pusing dan meriang ada 2 orang.
"Kami mengira itu biasa, selepas tugas mengibarkan dan menurunkan bendera kan capek kepanasan, terus pusing dan meriang," paparnya.
Lalu ketika acara ramah tamah berlangsung, ada dua orang lagi yang mengaku pusing, sehingga total ada 4 orang dengan keluhan sama. Kemudian mereka dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan hingga akhirnya diketahui positif Covid-19.
Ia sendiri saat itu pulang karena tidak termasuk yang positif. Namun pada waktu tracing dinyatakan positif. Meski begitu, dirinya tidak mengalami gejala apa pun dan diminta untuk pulang menjalani isolasi mandiri.
Ketika di rumah, Rifky baru merasakan gejala, yaitu indra penciumnya sudah tidak bisa untuk membau. Selain itu, ia mengaku semuanya baik-baik saja dan tetap merasa sehat serta dapat beraktivitas biasa. Bahkan Jumat pagi ia bisa menjemur meja kursi dan juga selimut yang ia bawa saat karantina sebagai anggota paskibraka.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Kulon Progo Akan Sidangkan Kasus Perdagangan Anjing
Rifky mengaku, selama ini tinggal di sebuah pondok pesantren karena bapaknya belum lama meninggal, sementara ibunya, yang sudah bercerai dengan bapaknya, masih tinggal di Riau. Ia memang pindahan dari Riau mengikuti kedua orang tuanya.
"Lha karena positif ini saya isoman di rumah nenek sendiri," ujar dia.
Anggota DPRD Gunungkidul dari Partai Nasdem, Rian Eko Wibowo, mengaku prihatin dengan apa yang menimpa Rifky, terlebih Rifky harus tinggal sendirian selama isoman. Rifky adalah anak orang yang tidak mampu, dan untuk kebutuhan permakanan kebetulan tetangga kiri kanannya banyak yang baik.
Ia meminta Disdikpora untuk memberikan perhatian khusus pada Rifky karena Rifky bisa dikatakan sebagai anak yatim piatu meski ibunya masih ada. Sebab, ibunya menikah lagi dan tinggal di Riau. Rian berharap Disdikpora memenuhi kebutuhan hidup Rifky selama Karantina.
"Dia kan terpapar Covid-19 karena sedang tugas negara. Harus ada prioritas," katanya.
DPRD Gunungkidul Sesalkan Disdikpora
Wakil ketua DPRD Gunungkidul Suharno menyayangkan langkah Disdikpora yang memulangkan anggota paskibraka yang dinyatakan positif Covid-19. Seharusnya anggota paskibraka yang positif Covid-19 tidak perlu dipulangkan dan langsung menjalani isolasi di Shelter milik pemerintah.
"Kita kan punya Shelter di Wanagama dan Petir sana. Fasilitasnya mencukupi, kenapa dipulangkan," ujar politikus Nasdem ini.
Menurut Suharno, dengan tinggal di Shelter maka penanganannya akan lebih terjamin. Sehingga proses penyembuhannya bisa lebih cepat dan jika terjadi sesuatu bisa tertangani dengan cepat. Ketika melakukan isoman di rumah, maka Disdikpora dan Dinkes harus bertanggungjawab sepenuhnya.
"Lha ini Disdikpora belum ada respons dan belum ada yang berkunjung ke sini (rumah Rifky). Kalau besok belum berkunjung, akan kita panggil," tandasnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Terancam Dipecat! Begini Kisah Marinir AS Mayor Joshua Mast Berjuang untuk Mengadopsi anak Yatim Piatu Afghanistan
-
Ulasan Buku 'Aku Cinta Rasulullah', Kisah Nabi Muhammad Menjadi Yatim Piatu
-
Prabowo Sambut Rencana Tampung Yatim Piatu Palestina di Ponpes Jatim, Ternyata Inisiatif Sosok Ini
-
Lebaran Pilu: Anak-anak di Gaza Merayakan Idulfitri Sebagai Anak Yatim Piatu
-
FJB Berbagi Berkah Ramadhan dan Literasi Keuangan Bersama Yatim Piatu
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci