SuaraJogja.id - Posko Dukungan Operasi Satgas Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyatakan terjadi penurunan limbah infeksius Covid-19 pada Agustus ini. Kondisi ini terjadi seiring dengan tren kasus Covid-19 di wilayahnya yang juga mengalami penurunan.
Wakil Komandan Posko Dukungan Operasi Satgas Covid-19 BPBD DIY Indrayanto mengatakan, volume limbah infeksius yang cukup tinggi terjadi pada periode Juni-Juli kemarin. Sedangkan pada bulan Agustus ini mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Saat kasus tinggi pada Juni-Juli lalu, volume limbah infeksius yang terkumpul bisa mencapai satu truk di posko dekontaminasi hanya dalam sehari. Namun untuk Agustus ini volumenya menurun, belum ada yang masuk ke posko lagi," kata Indrayanto kepada awak media, Jumat (20/8/2021).
Indra menjelaskan limbah infeksius itu berasal dari berbagai tempat. Mulai dari sisa pengantaran pasien rujukan shelter hingga pengantaran pasien ke rumah sakit rujukan saat kondisnya memburuk.
Baca Juga: Batasi Limbah Medis, Nakes Diharapkan Kurangi Pemakaian APD Lengkap Saat Bekerja
Limbah infeksius itu sendiri nantinya akan dibawa oleh tim-tim pemulasaraan dan pemakaman tim kubur cepat (TKC) yang ada di wilayah Yogyakarta.
Dengan menggunakan kendaraan angkut mobil pick up atau sepeda motor roda tiga, petugas akan membawa limbah infeksius itu ke posko dekontaminasi BPBD
Jika semua limbah infeksius itu terasa sudah terkumpul, kata Indra, barulah akan diangkut dengan truk engkel yang memiliki kapasitas maksimal 2,2 ton. Untuk kemudian limbah infeksius tersebut dikelolakan dan dimusnahkan bersama pihak ketiga supaya tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar.
"Tapi di Posko BPBD tak pernah sampai menumpuk ya artinya tidak sampai menggunung itu. Maksimal 1 truk perhari," ujarnya.
Indra menyebut bahwa sampah infeksius yang terkumpul itu rata-rata berbahan plastik. Tidak jarang ditemui bahan yang sulit untuk memudar.
Baca Juga: Tidak Boleh Asal Buang, Begini Cara Rumah Sakit Kelola Limbah Medis
"Jadi bahan-bahan itu tidak bisa dibuang atau ditimbun apalagi dibakar sembarangan begitu saja," ucapnya.
Disampaikan Indra, limbah infeksius sudah seharusnya memang dibuatkan tempat secara khusus untuk pengelolaannya. Sehingga tidak menjadi persoalan baru atau malah sampai mencemari lingkungan sekitar.
"Idealnya dibuatkan tempat khusus semacam tempat pembuangan di depo sampah yang pengelolaan limbahnya bisa dilakukan oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Agar tidak berbahaya bagi lingkungan dan potensi sebaran virus di masyarakat," tuturnya.
Berita Terkait
-
Buku 'Mengurai Sampah Jarum Suntik dan Limbah Medis', Bahaya Limbah Medis
-
Kronologi Kantong Darah HIV Berserakan di TPS Bangkalan, Keteledoran PMI yang Sangat Berbahaya!
-
3 Peraturan Pengelolaan Limbah Medis, Tidak Boleh Sembarangan Dibuang
-
PT LSN Siapkan Langkah Hukum Usai Disomasi Terkait Limbah Medis dari Bali ke Jawa
-
Sering Lakukan Tes Massal Untuk Capai Nol-Covid, China Dikritik Terlalu Banyak Timbun Sampah Medis
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon