SuaraJogja.id - Sebanyak 46 Pedagang Kaki Lima di Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) yang tergabung dalam Koperasi Persatuan Pedagang Kaki Lima-Yogyakarta (KPPKLY) harus tergusur. Hal itu menyusul dengan kelanjutan pembangunan jalur pedestrian dari simpang empat Galeria Mall hingga ke simpang tiga Bank BCA.
Seorang pedagang rokok dan minuman, Pawit Suwarno (67), mengaku hampir 20 tahun berjualan di selatan Jalan Jenderal Sudirman. Rencana pembangunan jalur pedestrian sendiri membuatnya was-was karena harus berpindah lokasi.
"Tahun 1990 saya sudah berjualan dengan suami. Bahkan anak-anak saya sekolah dari hasil pendapatan di sini. Saat ini malah kena gusur dan akan dipindah," ujar perempuan asal Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah itu ditemui SuaraJogja.id, Jumat (20/8/2021).
Sebelum berjualan rokok dan minuman dingin, ibu 3 anak itu menjual nasi sayur. Pendapatannya sangat baik sebelum adanya pandemi Covid-19. Lambat laun, sepinya pembeli membuat Pawit berganti barang jualan.
Baca Juga: Pemkot Jogja Terapkan Gelang Vaksin Syarat Masuk Kantor Instansi, Tempat Ini Jadi Uji Coba
"Karena sepi, saya tidak berjualan makanan lagi. Jadi almarhum suami diberikan gerobak oleh kelurahan untuk berjualan makanan ringan. Lalu kami manfaatkan juga untuk jualan rokok," ujar dia.
Mengingat perjuangannya membesarkan 3 orang anak dan bisa membiayai pendidikan mereka hingga selesai, Pawit hanya bisa berharap tidak ada penggusuran di lokasi tersebut.
"Harapannya tidak pindah. Jika memang mau dibangun jalur pedestrian, saya pikir juga dibangun taman untuk pedagang. Itu lebih baik dan tidak menjadi persoalan bagi kami," katanya.
Seorang pedagang nasi rames dan pecel, Sugiyem (50) mengaku pasrah dengan pembangunan jalur pedestrian yang sudah dimulai sejak beberapa hari ini.
Dirinya juga berharap pada pemerintah untuk memberikan tempat yang layak dan mudah berjualan untuk 46 PKL itu.
Baca Juga: Dioperasikan Pekan Ini, Mobil Vaksin Pemkot Jogja Sasar Kampung-Kampung
"Pendapatan saya selama ini sehari bisa Rp500 ribu, itu sebelum Covid-19 ya. Nah jika dipindah berarti saya harus cari pelanggan lagi. Kami minta tempat baru ini layak untuk pedagang," harapnya.
Sugiyem mengatakan pendapatan di Jalan Jenderal Sudirman cukup besar mengingat terdapat Rumah Sakit Bethesda. Ketika keluarga pasien atau pegawai rumah sakit lapar, biasa membeli di tempatnya.
"Banyak pelanggan kami dari keluarga pasien yang menjaga. Lokasi ini kan juga tempat orang lewat, biasanya juga banyak dari mereka yang melintas dan berhenti sebentar untuk makan," kata dia.
Terpisah, Ketua KPPKLY Wawan Suhendra mengatakan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkot melalui dinas terkait. Sebanyak 46 PKL, dipindahkan ke sekitar Jalan Sam Ratulangi.
"Tempat pemindahannya di lokasi itu (Jalan Sam Ratulangi). Sementara yang disiapkan dari DPUPKP hanya 50 meter. Tentu jumlah itu tidak cukup untuk menampung 46 orang," ujar Wawan melalui sambungan telepon.
Ia menjelaskan awalnya rencana pemindahan PKL dilakukan setelah tempat di Jalan Sam Ratulangi tertata rapi. Selain itu dari sosialisasi yang dilakukan Pemkot bersama PKL, pembangunan jalur pedestrian di Jalan Jensud menyasar sisi utara terlebih dulu.
Namun tiba-tiba, pembangunan jalur pedestrian dilakukan di dua sisi Jalan Jensud secara bersamaan.
"Kemarin saya juga kaget laporan dari teman-teman PKL kok sudah dibangun saja yang jalur pedestrian sebelah selatan. Awalnya kan sisi utara dulu dan menunggu tempat baru di Jalan Sam Ratulangi selesai dibangun," keluh dia.
Dihubungi terpisah, Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta Hari Setyawacana menjelaskan bahwa memang pembangunan jalur pedestrian di Jalan Jensud sudah dimulai.
"Sudah dimulai pembangunannya, nah penataan pedagang nanti kami lakukan di Jalan Sam Ratulangi," ujar dia.
Hari mengatakan bahwa lanjutan pembangunan jalur pedestrian dari Simpang Empat Galeria Mall hingga ke simpang tiga Bank BCA ditarget rampung pada Desember 2021 nanti.
Berita Terkait
-
Viral Pengendara Road Bike Ngotot Masuk Jalur Cepat Jalan Sudirman, Dishub DKI Bilang Ini
-
Puncak Bogor Mencekam! Penertiban PKL Berujung Kegelapan dan Ketakutan Wisatawan
-
Penertiban Puncak Berlanjut, Vila Liar Jadi Sasaran Setelah PKL, Kapan Waktunya?
-
Penertiban Lapak PKL Puncak Berlanjut, Gantole dan Warpat Jadi Target Selanjutnya
-
Tolak Pindah ke Rest Area Gunung Mas, PKL Puncak Bogor Bicara Keberlangsungan Hidup, Pemerintah Bisa Jamin?
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025