SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta telah menyiapkan sejumlah bantuan termasuk pendidikan anak-anak yang menjadi yatim piatu setelah dua orang tuanya meninggal karena Covid-19. Bantuan tersebut akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2021.
"Dari anggaran (APBD) perubahan ini kami akan mengintervensi keluarga-keluarga itu. Artinya bantuan seperti apa kami siapkan untuk keberlangsungan hidup anak tersebut," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ditemui wartawan usai Rapat Paripurna pembahasan APBD perubahan 2021, di Kantor DPRD Kota Yogyakarta, Senin (23/8/2021).
Ia mengatakan, sejak Juli lalu, data tersebut mulai diperbarui, sehingga ada 22 anak yatim piatu yang saat ini menjadi targetnya untuk diberikan bantuan, termasuk anak yatim (tidak ada bapak) dan juga anak piatu (tak memiliki ibu)
"Kemarin kami juga sudah bekerja sama dari lembaga dan juga korporasi yang bergerak di bidang sosial. Saya minta agar pendampingan nanti tak dilakukan hanya sementara, tapi berkesinambungan," ujar Heroe.
Baca Juga: Akibat Virus Corona, 334 Anak di Magelang Jadi Yatim Piatu, Bagaimana Masa Depannya?
Bantuan tersebut, kata Heroe, diarahkan untuk berbagai macam, bisa bantuan sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), dan lainnya.
"Termasuk pendidikan mereka saat ini. Apakah nanti bentuknya beasiswa kami sedang siapkan mekanisme ke depan," ujar Heroe.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk (DP3AP2) dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta Edy Muhammad mengatakan, beberapa anak yatim piatu mengalami syok akibat ditinggal orang tuanya. Maka dari itu, saat ini pihaknya masih melakukan pendampingan psikis ke-22 anak yatim piatu.
"Kami prioritaskan yang yatim piatu, karena dari kondisi yang ada, ditemui ada yang syok, sehingga harus ada pendampingan psikis, untuk memberikan penguatan. Sebenarnya mereka tak mengira kedua orang tuanya meninggal dalam waktu cepat dan akhirnya mereka terguncang," terang dia.
Edy mengatakan pihaknya akan memberi pendampingan sampai anak tersebut merasa tegar dan mandiri.
Baca Juga: 1,5 Tahun Covid-19 Menyebar, 22 Anak di Jogja Jadi Yatim Piatu
"Bukan berapa kalinya (pendampingan), tapi sampai anak-anak itu tersadar, bahwa dia harus bergerak menerima kondisi," jelas Edy.
Berita Terkait
-
Pesan Inspiratif dari Film 'Jumbo' Sampai ke Hati Anak-anak Yatim Piatu
-
Dampak Positif Donasi Pendidikan Bagi Anak Yatim Piatu: Lebih dari Sekadar Biaya Sekolah
-
Panduan Lengka! Doa Menerima Zakat Fitrah, Latin, Arti dan Keutamaannya
-
Sambut Ramadan, PNM Silaturahmi dan Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim
-
Cek Fakta: Penjemputan Yudis Anak Yatim yang Diarak Warga karena Curi Pisang
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan