SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman menyatakan hampir semua guru dan tenaga kependidikan di wilayahnya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Berdasarkan data yang dimiliki setidaknya vaksinasi kepada guru dan tenaga kependidikan itu telah mencapai 98 persen.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman Ery Widaryana saat dihubungi awak media, Senin (23/8/2021). Disebutkan Ery, tinggal sebagian kecil dari guru dan tenaga kependidikan itu yang belum menerima vaksin.
"Sudah hampir 98 persen kalau itu (vaksin bagi guru dan tenaga kependidikan)," kata Ery.
Ery mengungkapkan bahwa sekelumit guru dan tenaga kependidikan yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 disebabkan sejumlah hal, termasuk di antaranya akibat belum berhasil lolos skrining kesehatan dan memiliki komorbid.
Baca Juga: Usai Divaksin Dosis Kedua, Pria di Cianjur Tiba-Tiba Lumpuh
"Hanya tinggal satu dua (guru dan tenaga kependidikan) yang belum lolos skiring kesehatan atau punya komorbid. Tapi semuanya ya sekitar 98 persen lah," ujarnya.
Meski sudah memiliki capaian yang menggembirakan untuk vaksinasi guru dan tenaga kependidikan, Ery menyebut pihaknya tidak akan buru-buru untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM), mengingat vaksinasi bagi para pelajar belum menyasar secara keseluruhan.
"Nanti tatap muka kita mulai kalau semuanya sudah divaksin," tegasnya.
Lebih lanjut, disebutkan Ery, pelaksanaan PTM tidak akan secara langsung berjalan seperti normal saat sebelum pandemi. Namun tetap akan kembali dilakukan secara terbatas terlebih dulu.
Mulai dari pembatasan kehadiran siswa hingga waktu kegiatan belajar mengajar yang juga tetap dibatasi. Termasuk juga masih menerapkan sistem pembelajaran campuran antara daring dan luring.
Baca Juga: Pemprov DKI Buka Vaksinasi Pfizer di 16 Fasilitas Kesehatan, Ini Lokasi dan Syaratnya
"Kemudian tatap muka itu ya tatap muka sangat terbatas dulu tidak langsung seperti biasa. Tetap kita atur jamnya, kita batasi kehadiran anak juga secara bertahap, tetap ada pembelajaran daring. Jadi nanti tetap campuran tidak langsung full, harus sangat terbatas dulu walaupun sudah divaksin semuanya," terangnya.
Berita Terkait
-
Nama Crazy Rich PIK Helena Lim Terseret Kasus Korupsi, Dulu Sempat Heboh Diduga Palsukan Dokumen Vaksinasi Covid-19
-
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis Untuk Kelompok Rentan
-
Peranan Penting Komunikasi Risiko & Kerja Kolaboratif untuk Capaian 2 Tahun Vaksinasi Inklusif COVID-19 di Indonesia
-
Komitmen Tangani Covid-19, AMNT Raih Penghargaan PPKM Award 2023
-
Vaksinasi Booster untuk Anak 6-11 Tahun akan Dimulai Triwulan Kedua
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Jadwal Link Streaming Serie A Italia Pekan Ini 12-15 April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD