SuaraJogja.id - Langkahnya tertatih-tatih ketika masuk ke kompleks Polresta Yogyakarta, Jumat (27/8/2021) siang. Sambil diarahkan oleh satu anaknya, pria asal Pogung Lor, Kabupaten Sleman itu duduk di kursi yang telah disediakan petugas.
Tak banyak bergerak dari kursinya, pria bernama Heri Supriyono itu nampak melihat lurus dengan tatapan kosong. Dirinya sedikit pasrah dengan kondisi matanya yang mulai sulit melihat jelas.
Heri divonis oleh dokter mengidap glaukoma sekitar 3 bulan lalu. Awalnya mata kanannya sudah terasa kabur dan sakit. Lalu pertengahan puasa tahun 2021, sekitar bulan April-Mei, penglihatan mata kirinya juga mulai kabur.
"Jadi pandangan saya kabur, tidak bisa melihat jelas. Sudah cari pengobatan alternatif tapi memang belum sembuh," ujar Heri ditemui wartawan saat menerima bantuan kacamata medis untuk penderita glaukoma, inisiasi Komunitas Gerakan Donasi Sejuta Frame Kacamata Medis, Mega Gloryoung International (MGI) bersama Primer Koperasi Polisi (Primkoppol) di Polresta Yogyakarta, Jumat.
Baca Juga: Viral Dua Cewek Traveling Malang -Jogja Motoran, Netizen: Strict Parents Nangis
Heri yang menggantungkan hidupnya dari bekerja sebagai driver ojek online terpaksa harus berhenti. Ayah satu anak itu, kini menggantungkan hidup dari istrinya yang tetap bekerja.
Tidak ingin pasrah pada keadaan, Heri berusaha untuk sembuh, beberapa kali operasi dan juga laser untuk penyembuhan sudah dilakukan. Hasilnya sedikit ada perubahan namun tak bisa normal lagi.
Driver yang telah bekerja selama lima tahun ini mengaku mengidap glaukoma karena penyakit gula yang juga ia derita. Ia mulai merasakan sakit dan pandangan kabur saat beroperasi mencari pelanggan ojek online.
"Ya sekitar 3 bulan itu, saya sedang melihat handphone untuk mencari orderan tiba-tiba mata saya terasa buram (sebelah kiri). Selanjutnya memutuskan pulang dan memang terasa kepala sakit. Itu terjadi setiap hari dan akhirnya memutuskan istirahat dulu," ujar dia.
Beruntung pihaknya mendapat cover biaya pengobatan hingga operasi dari BPJS Kesehatan. Meski tidak mengeluarkan biaya, namun dirinya berusaha untuk segera pulih.
Baca Juga: 261 Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Jogja Dapat Bantuan Pendidikan, Segini Besarannya
Bantuan kacamata medis dia terima berkat salah seorang rekan ojolnya yang juga menjadi bagian dari Komunitas Gerakan Donasi itu. Harapannya dari bantuan kacamata ini dapat sedikit membantu mengurangi sakit di bagian mata dan kepalanya.
Sementara, Duta Donasi MGI Soloraya, Triyanto menjelaskan bahwa kegiatan berbagi itu merupakan CSR dari MGI. Dimana perusahaan MGI bergerak dalam bidang produksi produk-produk berteknologi nano, salah satunya kacamata medis.
Sesuai dengan nama gerakannya yaitu, Gerakan Donasi Sejuta Frame Kacamata Medis, MGI berkomitmen membagikan kacamata untuk penderita glaukoma itu sebanyak 1 juta buah.
"Gerakan ini tidak di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia. Kami juga bekerjasama dengan Glaukoma Society di bawah WHO. Jadi masyarakat bisa mendapat kacamata medis ini secara gratis yang mengalami tekanan bola mata atau pencuri penglihatan ini," ujar dia.
Ia menyebut dari 1 juta kacamata, yang tersalurkan baru sekitar 50 ribu buah. Hal itu mengingat belum semua orang paham dan belum banyak yang mengakses ke pihaknya.
"Jadi kami memiliki website dan juga relawan di tiap kota. Nah mereka yang nantinya mencari orang-orang penderita glaukoma ini ke tiap lokasi dan diserahkan datanya kepada kami," kata Triyanto.
Ia menjelaskan bahwa glaukoma berpotensi menjadi penyakit tren yang terjadi pada era perkembangan teknologi saat ini. Di samping glaukoma bisa menjangkit pasien yang memiliki sakit gula, kata Triyanto juga bisa menyasar orang yang setiap hari beraktivitas dengan smartphone.
"Nah dengan adanya kacamata ini tujuannya bisa membantu mengurangi sakit kepala penderita glaukoma dan juga menghindari mata bersinggungan langsung dengan radiasi smartphone. Namun kacamata ini kami khususkan bagi penderita glaukoma dan juga anak 16 tahun ke bawah dengan minus 5," kata dia.
Terpisah, Ketua Primkoppol Polresta Yogyakarta, AKBP Isrowiyah menilai bahwa tak hanya Heri saja yang mendapat bantuan kacamata medis. Salah seorang anggota Polresta Yogyakarta, Aiptu Supriyana yang masih bertugas dan tengah mengalami sakit glaukoma juga diberikan.
"Kami mendukung gerakan ini untuk masyarakat dan juga jajaran kami. Saya berterima kasih dengan bantuan ini dan berharap bisa mengurangi sakit dan menjadi inisiasi untuk mengajak masyarakat tetap memperhatikan kesehatannya," ujar dia.
Hingga kini, dua instansi yang telah disalurkan bantuan kacamata medis glaukoma itu antara lain Polda DIY, dan Polresta Yogyakarta. Gerakan itu, diakui Triyanto sudah berjalan sejak 2018 dan terus dilakukan hingga 2021 ini.
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Agar Ojol Punya Posisi Tawar, KSPSI Gagas Aturan untuk Pekerja Transportasi Online
-
Basuki hingga Driver Ojol yang Lain Cuma Terima BHR Rp50 Ribu, Menaker Bakal Panggil Aplikator
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu