Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 14:27 WIB
Sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus di DIY - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus di DIY menyatakan siap untuk bersinergi kepada pemerintah terkait dengan program vaksinasi Covid-19. Hal itu juga sebagai bentuk upaya agar kuliah tatap muka akan bisa segera dilaksanakan lagi.

Ketua BEM Nusantara DIY Achmad Mubarok mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 kegiatan perkuliahan sendiri berlangsung hanya secara daring. Kondisi itu dinilai tidak ideal untuk kegiatan pembelajaran mahasiswa.

"Kami minta untuk dipercepatnya kuliah offline karena sekali lagi saya sampaikan, kuliah daring itu sangat tidak efektif. Bukan kami menolak kuliah daring tapi memang seperti itu adanya," ujar Achmad kepada awak media, Sabtu (28/8/2021).

Guna mendukung permintaan itu agar bisa segera direalisasikan, Achmad menyatakan mahasiswa siap turut berkontribusi di dalamnya. Termasuk salah satu caranya dengan melakukan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Mayoritas Mantan Napiter Tolak Divaksin, Jebolan Bom Bali I: Banyak yang Belum Percaya

Ia juga siap memberikan edukasi dan sosialisasi kepada mahasiswa lain untuk segera mengikuti program vaksinasi Covid-19. Pemberian edukasi itu dinilai penting, sebab tidak semua mahasiswa saat ini bersedia untuk divaksin.

"Kami ingin kembali kuliah offline, mungkin adik-adik kami di bawah juga ingin kembali kuliah online. Meskipun memang ada beberapa mahasiswa yang enggan untuk divaksin dengan alasannya masing-masing tetapi adanya aturan yang dibuat pemerintah mereka rasanya akan mengikuti vaksinasi itu," ucapnya.

Di samping dari kewajiban yang diatur oleh pemerintah terkait dengan penggunaan kartu vaksin dalam beraktivitas. Menurutnya tidak sedikit dari mahasiswa yang juga khawatir dengan kesehatan atau daya tahan tubuh mereka dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.

Sehingga vaksinasi menjadi salah satu upaya yang memang juga diharapkan bagi mahasiswa. Agar selain bisa melakukan kuliah tatap muka tapi juga beraktivitas dengan lebih baik lagi.

"Temen-temen ada kekhawatiran sendiri dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Mereka ingin daya tahan tubuh mereka lebih sehat dan bisa beraktivitas lebih cepat lagi karena syarat daripada berkegiatan offine itu harus adanya vaksinasi itu," terangnya.

Baca Juga: RSKD IA Fatimah Makassar Buka Layanan Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil

Ketua BEM ISI Yogyakarta, Arif Rahman Saleh menuntut kampus agar bisa terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait. Khususnya mengenai persoalan vaksinasi Covid-19 ini.

"Kami menuntut kampus biar ada kolaborasi dengan pihak terkait maksudnya biar kesehatan itu terjadi karena adanya vaksinasi secara massal," ujar Arif.

Tujuannya antusiasme mahasiswa yang juga ingin mendapat vaksin itu bisa terpenuhi dengan baik. Sehingga nantinya dapat segera mengembalikan perkuliahan secara hybrid atau bahkan sepenuhnya tatap muka.

"Antusias yang lain temen-temen juga sadar bahwa divaksin pun tidak ada salahnya. Memang ada yang menolak vaksin itu dikembalikan ke yang bersangkutan," tuturnya.

Senada, Ketua BEM STIE Widya Wiwaha, Angkik Dwi Aryani menyebut bahwa ketika vaksinasi berjalan dengan lancar bukan tidak mungkin juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Mobilitas juga diharapkan bisa kembali normal setelah herd immunity atau kekebalan bersama itu terbentuk.

"Seperti yang diketahui Jakarta yang dulu kasus melonjak tinggi, akibat sudah vaksin itu bisa menjadi zona hijau. Itu menjadi alasan juga di Jogja antusiasme untuk vaksinasi itu besar," ucap Angkik.

Load More