SuaraJogja.id - Musim liburan sekolah jadi waktu favorit untuk berwisata ke pantai. Namun ternyata ubur-ubur mulai banyak ditemukan di sepanjang pantai selatan Yogyakarta, termasuk wilayah Gunungkidul dan Pantai Parangtritis.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat, selama libur panjang sekolah ini sepekan terakhir, sebanyak 22 wisatawan tersengat ubur-ubur.
Kebanyakan korban merupakan anak-anak yang menganggap ubur-ubur di pantai merupakan mainan laiknya di film kartun SpongeBob.
"Mayoritas korban sengatan adalah anak-anak. Mereka mengira ubur-ubur itu mainan karena bentuknya seperti gel dan warnanya menarik, merah, biru, bahkan pelangi seperti di spongebob," papar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad di Yogyakarta, Selasa (1/7/2025).
Menurut Noviar, korban yang tersengat ubur-ubur mengalami luka panas.
Mereka tak hanya tersengat di bagian kaki namun juga dada. Padahal sengatan ubur-ubur tesebut efek berbahaya jika terkena area vital seperti dada.
"Untungnya seluruh korban segera bisa ditangani di pos kesehatan menggunakan alkohol untuk mengurangi dampaknya. Jadi, dikikis dulu bekas sengatan ubur-uburnya, kemudian diolesi dengan alkohol," jelasnya.
Noviar menyebutkan, tim SAR dan relawan pantai rutin menyisir kawasan setiap pagi untuk membersihkan ubur-ubur yang terdampar. Namun, kesadaran pengunjung tetap jadi kunci utama pencegahan.
BPBD juga bekerjasama dengan dinas kesehatan dan puskesmas setempat untuk menangani korban di sejumlah titik kawasan wisata pantai. Dengan demikian korban bisa langsung ditangani tanpa harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Wisatawan Libur Waisak Melonjak, Bantul Siapkan Strategi Jitu Atasi Kemacetan di Parangtritis
Wisatawan yang berlibur ke pantai juga diminta mewaspadai adanya jenis ubur-ubur yang berbahaya di pantai selatan. Alih-alih ubur-ubur bulan atau bintik yang tidak berbahaya, jenis ubur-ubur di pantai selatan kebanyakan jenis bluebottle jellyfish atau ubur-ubur api yang berbahaya yang menyengat.
"Jadi ubur-ubur yang dipahami oleh masyarakat awam itu kan yang bulat, yang ada di tangan laut. Tapi yang di pantai selatan itu bentuknya ada yang panjang, ada yang kayak gel gitu, loh. Ada yang warna-warni, jadi tidak putih semua. Kami terus mengedukasi wisatawan agar tidak menyentuh ubur-ubur, meski tampak lucu dan tidak berbahaya," paparnya.
Selain ubur-ubur, Noviar pun menghimbau wisatawan juga diimbau tidak berenang di area palung laut. Meskipun sudah ada tanda peringatan, masih banyak yang nekat berenang di zona berbahaya hingga akhirnya terseret ombak.
Petugas tetap bersiaga di seluruh pantai, dibantu tim kesehatan dari puskesmas meski jumlahnya tidak ditambah selama libur ini. Noviar berharap wisatawan tidak sembarangan memegang ubur-ubur dan mematuhi rambu peringatan jika berwisata di pantai agar liburan berubah jadi petaka.
"Hati-hati ada palung laut, karena itu jadi jangan ke tengah kalau di sana kan sudah ada tanda tidak boleh berenang. Nah, itu yang sering dilanggar oleh mereka dan akhirnya mereka terseret sama ombak, kemudian tidak bisa ke pinggir lagi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara