Viral Mantan Menteri Afganistan Antar Pizza di Jerman, Ulil: Kebebasan Hal Tak Ternilai

SuaraJogja.id - Foto mantan menteri Afganistan Syed Ahmad Shah Saadat beberapa waktu belakangan viral tengah mengantarkan pesanan pizza menggunakan sepeda. Pemandangan itu pun sempat direspon tokoh Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla.

Dikutip dari indiatoday.in, baru-baru ini mantan Menteri Komunikasi Afganistan Syed Ahmad Shah Saadat terciduk tengah berada di jalanan Leipzig, Jerman sedang mengantarkan pizza. Foto-fotonya saat mengantar pizza tertangkap kamera jurnalis lokal hingga kemudian viral.

Lewat kicauan di Twitter, seorang jurnalis Jerman tersebut sempat mengungkapkan soal pertemuannya dengan sang mantan menteri Komunikasi Afganistan tersebut.

"Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang pria yang mengaku sebagai menteri komunikasi Afghanistan selama dua tahun lalu. Saya bertanya apa yang dia lakukan di Leipzig. Lieferando" [pria itu memberi tahu wartawan]". Lieferando merupakan penyedia layanan pengiriman makanan di Jerman.

Baca Juga: Poppy Land, Berapa Produksi Opium yang Dikuasai Taliban di Afganistan?

Saat dikonfirmasi mengenai foto sosoknya yang viral oleh Sky News Arabia, Syed Ahmad Shah Saadat tak terkejut dan mengakui bahwa foto yang tersebar tengah mengantar pizza itu adalah dirinya.

Sementara itu, foto sang mantan menteri yang mengantar pizza yang viral itu belakangan juga turut ditanggapi oleh tokoh Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla. 

Lewat kicauannya di Twitter, menantu dari Gus Mus itu menyebutkan bahwa apa yang dihadapi Syed Ahmad Shah menunjukkan bahwa kebebasan tak bisa dinilai dengan apapun bahkan jabatan ataupun uang.

"Dari Menteri Afganistan menjadi tukang antar makanan di Jerman, Kebebasan tak bisa dinilai dengan apapun," tulisnya.

Syed Ahmad Shah Saadat diketahui bertugas sebagai Menteri Komunikasi pada 2018 saat Afganistas dipimpin Ashraf Ghani. Dia telah menjabat selama dua tahun sebagai menteri informasi dan teknologi Afghanistan dan kemudian mengundurkan diri pada 2020. Dia kemudian dilaporkan tiba di Jerman pada Desember tahun lalu.

Baca Juga: Ratu Soraya, Pemimpin Afganistan yang Junjung Tinggi Hak Kaum Perempuan

Saadat diketahui memegang dua gelar master dalam komunikasi dan teknik elektronik dari Universitas Oxford.