SuaraJogja.id - Par alias Arman (38), warga Kalurahan Hargosari, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, harus meringkuk di Mapolsek Purwosari. Lelaki ini diamankan di kosnya, yang berada di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul pada 29 Agustus 2021 silam.
Par diamankan Unit Reskrim Polsek Purwosari usai menipu para peternak sapi di Pedukuhan Sumur, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari. Lelaki ini berhasil membawa kabur 5 ekor sapi warga Sumur senilai Rp100 juta lebih.
"Dalam pengembangan ternyata tak hanya warga Sumur yang tertipu, tetapi juga warga Bantul dan Sleman juga alami hal yang sama," papar Kanit Reskrim Purwosari Iptu Mulyanto, Rabu (1/9/2021), ketika dihubungi.
Kasus penipuan tersebut bermula ketika bulan Juni 2021 silam atau menjelang Iduladha. Salah seorang warga Sumur memperkenalkan Par sebagai perantara yang bisa menjualkan sapi-sapi milik warga Sumur. Di depan peternak, Par mengaku mendapat pesanan sapi untuk Iduladha dari koleganya.
Baca Juga: Rugi Rp 2,4 Miliar, Food Vlogger Mgdalenaf Polisikan Mantan Admin atas Dugaan Penipuan
Subarjo, yang kebetulan berniat menjual sapinya, kemudian tertarik dengan penawaran Par. Subarjo tertarik karena saat itu banyak pasar hewan di Gunungkidul yang sepi pembeli, sehingga peternak sulit menjual sapinya.
Setelah bernegosiasi, akhirnya Par sanggup untuk membeli 2 ekor sapi milik Subarjo dengan harga Rp45 juta. Beberapa hari kemudian, dua sapi tersebut diambil oleh pelaku. Namun Par belum memberikan uang sepeserpun kepada Subarjo dengan alasan akan dibayar kemudian.
“Meski ternak sudah diangkut, tapi belum dibayarkan uangnya. Par memang cukup lihai berbicara sehingga korban bersedia melepas sapinya meski belum menerima uang," kata Iptu Mulyono,
Par berjanji akan membayar sapi tersebut pada waktu yang disepakati. Subarjo sendiri mulai resah karena hingga waktu yang disepakati, uang hasil penjualan ternaknya tak kunjung dibayarkan. Subarjo lantas berusaha mencari keberadaan Par.
Namun Par tak kunjung ditemukan bahkan nomer handphonenya tak bisa dihubungi. Subarjo, yang telah geram akhirnya memutuskan untuk melapor ke Mapolsek Purwosari. Polisi yang menindaklanjuti laporan tersebut justru mendapat sejumlah fakta baru.
Baca Juga: Kelewatan! Janji Manis Mau Menikahi, Oknum Satpol PP Dompu Tipu TKW hingga Rp 80 Juta
"Ternyata tidak hanya Subarjo saja yang menjadi korban, melainkan beberapa warga setempat juga ditipu dengan modus yang sama oleh Par,"ungkap dia.
Berita Terkait
-
Viral Belanja Jutaan di PIM Pakai M-Banking Palsu, Cewek Hijab 'Pengedit Andal' Dicokok di Hotel OYO
-
Polda Banten Ringkus Seorang Tersangka Penipuan, Korbannya Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra
-
Anggota DPRD Banten Diciduk Polisi Kasus Penipuan! Cek Kosong Rp350 Juta Jadi Biang Kerok
-
Marak Penipuan Pakai AI, Komdigi Minta Publik Waspada: Editan Nyaris Sempurna, Banyak yang Terkecoh!
-
Masyarakat Inggris Kena Investasi Bodong, Nilai Kerugian Tembus Rp121 Miliar
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan