SuaraJogja.id - Retno Hartanti akhirnya bisa bernapas lega. Puteranya Irfan Nugroho bisa mendapatkan jatah vaksin Sinopharm, khusus bagi kaum disabilitas.
Bilamana tidak, sejak beberapa bulan terakhir, wanita yang tinggal di Sayegan, Sleman ini berjuang mendapatkan vaksin untuk anaknya yang mengalami retardasi mental ringan. Sejak kecil, Irfan mengalami gangguan intelektual yang ditandai dengan kemampuan mental atau intelegensi di bawah rata-rata.
Namun Retno selalu saja kesulitan mencari penyelenggara vaksinasi yang membolehkannya mendampingi Irfan. Padahal untuk bisa melalui beberapa kali tahap vaksinasi, puteranya tersebut harus didampingi.
Pekan lalu Retno mencoba mengajak anaknya ke vaksinasi drive thru di GSP UGM. Namun rencana tersebut gagal karena tidak ada jenis vaksin yang diperuntukkan bagi kaum difabel.
"Kalau dibiarkan antri sendiri tidak mungkin nanti ketinggal-tinggal karena lambat dalam menerima informasi," ujar Retno disela mendampingi anaknya mengikuti program vaksinasi massal bagi kaum disabilitas dan umum di Jogja National Museum (JNM) Bloc, Kamis (02/09/2021).
Karenanya Retno rela jauh-jauh dari Sayegan untuk mendaftarkan program vaksinasi bagi kaum disabilitas. Apalagi sebentar lagi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah akan dimulai meski terbatas.
Dia berharap anaknya yang sudah divaksin bisa lebih aman dan terjamin kesehatannya saat mengikuti PTM di kelas XII SMA Tumbuh. Apalagi seluruh keluarganya juga sudah menerima vaksin.
"Ya kalau kena [covid-19] pun tidak parah kalau sudah divaksin," ujarnya.
Sementara Ketua Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara, KPH Wironegoro mengungkapkan dalam program kali ini, ada sekitar 3.000 kaum disabilitas dan masyarakat umum yang mengikuti vaksinasi. Yayasan tersebut jemput bola untuk mencari kaum disabilitas dan keluarganya untuk ikut program ini demi percepatan vaksinasi yang ditargetkan Pemda DIY.
"Sehari kurang lebih 500-750 orang divaksin selama empat hari kedepan. Untuk difabel, tidak hanya yang difabel fisik yan divaksin namun juga difabel non fisik tapi mental. Untuk vaksin ada dua jenis, yakni sinopharm dan sinovac," jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menambahkan, Pemda memang menyisir semua kalangan masyarakat untuk ikut program percepatan vaksinai. Bekerjasama dengan berbagai stakeholder, diharapkan target program vaksinasi dalam dua bulan kedepan bisa tercapai.
Baca Juga: Sepekan Uji Coba Mall di DIY, Ada Tren Peningkatan Kunjungan
Untuk kaum disabiitas di DIY, Pemerintah telah menyediakan sekitar 11 ribu vaksin. Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Sosial, sekitar 6.400 kaum disabilitas terdaftar menerima vaksin.
"Seperti kita tahu, pandemi ini membuat ekonomi kita terpuruk, karenanya salah satu komitmen [memulihkan ekonomi] dengan gerakan percepatan vaksinasi. Pemerintah tidak bisa sendiri, harus kolaborasi dengan banyak pihak dan lintas," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Siap-Siap, Dana Rp50 Juta Mengalir ke Padukuhan Sleman di 2026, Infrastruktur Jadi Fokus Utama
-
Pasca Kasus Keracunan, Kulon Progo Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis, Apa Saja Kewenangannya?
-
Terminal Imogiri Bakal Disulap Jadi Lebih Modern, Danais Rp19,2 Miliar Siap Digelontorkan?
-
DIY Terancam Rusak: GKR Mangkubumi Desak Stop Total Tambang di Merapi dan Bantul
-
Campak Mengintai: Yogyakarta Tingkatkan Deteksi Dini, Vaksinasi Jadi Kunci