SuaraJogja.id - Capaian vaksinasi Covid-19 Kabupaten Bantul per hari ini mencapai 48 persen. Sasaran penerima vaksin di Bantul sebanyak 836 ribu penduduk.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih tetap optimistis target tersebut bisa tercapai pada akhir 2021. Bahkan target itu bisa tercapai pada November 2021.
"Saya optimistis akhir tahun ini sudah 100 persen. Mungkin tidak sampai Desember, kira-kira November sudah mencapai 100 persen. Itu untuk yang disuntik vaksin dosis pertama," katanya, Kamis (2/9/2021).
Kekinian pelaksanaan vaksinasi terus dikebut, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten, TNI, polisi, dan sejumlah lembaga. Bahkan, BIN melakukan vaksin jemput bola dengan cara mendatangi rumah ke rumah.
Baca Juga: Gibran Bikin Histeris Para Santri Saat Kunjungan Vaksinasi: Aku Ngefans Sampeyan Mas!
"Per hari kami targetkan sebanyak tujuh ribu orang tervaksin. Kemarin BIN juga melakukan vaksinasi door to door karena ingin imunitas masyarakat segera terbentuk," paparnya.
Menurutnya, tren kasus Covid-19 tidak dapat diprediksi kapan akan naik atau turun, sehingga Pemkab Bantul tidak ingin masyarakat lengah walau sudah divaksin.
"Alhamdulillah hari ini kasus positif Covid-19 di Bantul turun secara konsisten. Saya tidak ingin apa yang terjadi di Amerika Serikat juga terjadi di sini, kasusnya naik lagi karena mereka sudah berpesta tanpa masker walau telah divaksin," ujar politisi PKB itu.
Menurutnya, meski capaian vaksinasi di Bumi Projotamansari sudah mencapai 48 persen, tetapi belum bisa menurunkan level PPKM. Sebab, berdasar hasil kajian epidemiologis tidak semata-mata berdasarkan capaian vaksinasi maupun penurunan kasus aktif.
"Namun ada beberapa kriteria yang belum menyakinkan untuk diturunkan ke level 3," jelasnya.
Baca Juga: Distribusi Belum Merata, 75 Persen Penduduk Amerika Latin dan Karibia Belum Divaksinasi
Salah satu kriterianya, lanjutnya, ialah prosentase vaksinasi Covid-19 sebesar 70 persen. Dengan begitu, Pemerintah Pusat bisa menurunkan level PPKM di Bantul
"Kalau sudah tercapai 70 persen akan lebih mendorong penurunan ke level 2 atau 3. Sekarang ini 48 persen belum bisa meyakinkan pusat," katanya.
Berita Terkait
-
Visi Atmaji untuk Bantul: Ekonomi Meroket, Pendidikan Merata!
-
Soimah Blak-blakan Jawab Kabar Calonkan Diri jadi Bupati Bantul
-
Nama Crazy Rich PIK Helena Lim Terseret Kasus Korupsi, Dulu Sempat Heboh Diduga Palsukan Dokumen Vaksinasi Covid-19
-
Cuti Demi Ikut Kampanye AMIN, Bupati Abdul Halim Muslih: Jadikan DIY Episentrum Perubahan Indonesia
-
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis Untuk Kelompok Rentan
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga