Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 06 September 2021 | 19:10 WIB
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memberi keterangan pada wartawan usai meninjau vaksinasi kyai, ustaz dan santri di Pondok Pesantren Tahfidz Quran (PPTQ) Harun Asy Syafi'i, Yogyakarta, Selasa (31/8/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Lolosnya sejumlah bus yang masuk ke Kota Jogja saat PPKM Level 4 diberlakukan mendapat tanggapan dari Pemkot Yogyakarta.

Pihaknya akan memanggil biro perjalanan dan asosiasi perjalanan wisata untuk mengetahui ramainya Malioboro pada akhir pekan lalu.

"Kemarin kita dapat laporan itu, banyak bus yang datang, kadang-kadang kami bertanya ini kenapa bus-bus dari luar kota bisa keluar dari sana padahal wisata (Jogja) masih tutup," ujar Heroe, ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (6/9/2021).

Pihaknya akan memanggil pelaku serta biro wisata untuk mengklarifikasi ramainya Malioboro kemarin.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, DIY Berharap Turun Level PPKM

"Makanya nanti jika organisasi mereka (bus) dari biro wisata, mereka yang saya panggil, jika memang mereka, berarti kan melanggar PPKM. Itu jelas karena tidak boleh melakukan pada kegiatan wisata," terang dia.

Pihaknya tidak begitu paham bagaimana bus tersebut bisa lolos. Namun jika tidak ada yang mengorganisir tidak akan Malioboro seramai kemarin.

"Ya kami tidak tahu, kecuali kalau mereka rombongan kampung, arisan. Makanya yang saya harapkan bisa ketemu biro perjalanan itu, apakah rombongan pengajian, rombongan kampung, rombongan senam, atau malah ada biro travel yang menjual (destinasi wisata) Jogja yang sebenarnya masih (PPKM) Level 4. Itu yang kita telusuri," ujar Heroe.

Disinggung terkait pemanggilan biro perjalanan yang berkantor dari luar kota, Heroe menerangkan akan meminta bantuan dari asosiasi perjalanan di Jogja untuk memberitahu agar menahan terlebih dahulu dengan ditutupnya wisata di Kota Pelajar.

"Jadi kami minta mereka mengkonsolidasikan agar pelaku perjalanannya itu mematuhi aturan PPKM. Jika memang membawa penumpang, maka harus memenuhi syarat berupa kartu vaksin dan surat hasil swab negatif. Kedua jangan menurunkan penumpang di destinasi wisata yang belum dibuka," katanya.

Baca Juga: Dispar Sleman Pastikan Objek Wisata di Wilayahnya Masih Tutup, Tunggu Instruksi Pusat

Heroe menerangkan jika bus yang masuk rata-rata plat Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Beberapa di antaranya berhasil dihalau, sisanya lolos.

Terpisah, Ketua DPD Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) DIY Hery Setyawan menegaskan bahwa Asita DIY tidak terlibat dalam kedatangan rombongan wisatawan dari luar kota sejak Sabtu hingga Minggu kemarin.

Pihaknya mematuhi aturan pemerintah untuk menahan dan tidak menerima pelayanan pariwisata selama PPKM level 4 diterapkan.

"Ketidaksamaan level PPKM menjadi penyebab wisatawan itu datang ke Jogja. Mereka menganggap daerah asal sudah turun lalu pergi. Nah dia pikir di Jogja sama. Saya sendiri ada ratusan permintaan ini, tapi aturan (wisata masih ditutup) itu harus dijalankan," katanya

Ke depan, ia berharap ada koordinasi yang baik. Sehingga tidak dianggap wisata di Jogja sudah dibuka.

Load More