SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta masih menunggu petunjuk teknis (juknis) untuk membuka sekolah-sekolah jenjang SD di Kota Pelajar. Saat ini pihaknya lebih siap membuka sekolah jenjang SMP-SMA sederajat karena semua pelajar telah divaksin.
"Nah yang 12 tahun ke bawah itu kami belum tahu bagaimana. Petunjuknya juga belum ada," terang Heroe kepada wartawan, Minggu (5/9/2021).
Ia juga belum bisa memastikan kapan pelajar SD yang berusia 12 tahun ke bawah mendapat vaksin. Pasalnya untuk membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) salah satu syaratnya pelajar harus sudah divaksin.
"Nah petunjuk mereka (pelajar SD) untuk dapat vaksin juga belum ada. Jadi kami membuka dulu (sekolah) yang sudah dapat vaksin," ungkap dia.
Baca Juga: Izin Orangtua Tak Turun di Dua Sekolah, Bagaimana Nasib PTM di Cimahi?
Heroe mengaku bahwa pelajar jenjang SD juga harus mendapat perhatian. Karena teknis belajarnya juga harus diatur terutama kelas 1-5 SD.
"Nah itu kan 12 tahun ke bawah semua, itu proses pembelajarannya paling tidak mudah itu," terang dia.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Yogyakarta Lana Unwanah memastikan jika secara jumlah vaksinasi pelajar 12 tahun ke atas sudah selesai pada Sabtu (4/9/2021). Sekitar 45 ribu pelajar di Jogja ditargetkan mendapat vaksin.
"Kalau secara kuantitas dari jumlah sekolahnya sudah semua, tapi masih disisir oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga untuk pelajar-pelajar yang mungkin belum divaksin," kata dia.
Untuk vaksinasi pelajar SD, kata Lana, belum ada kebijakan dari Pusat atau Pemda DIY.
Baca Juga: Langgar Aturan, Pemprov DKI Hentikan Sementara PTM Terbatas di SDN 05 Jagakarsa
Sebelumnya, Pemkot Yogyakarta akan membuka seluruh sekolah ketika Pemerintah Pusat mengizinkan PTM dibuka. Sejauh ini Pemkot telah melakukan simulasi di sekolah-sekolah untuk pencegahan dan pengetatan protokol kesehatan.
Meski akan membuka seluruh sekolah, Pemkot masih urung melakukannya ke jenjang SD. Hingga saat ini belum ada kebijakan untuk memberikan vaksin ke anak 12 tahun ke bawah.
Berita Terkait
-
Mengenal Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional Sunda yang Dilarang Dipentaskan di Malioboro
-
Duduk Perkara Pemkot Yogyakarta Larang Band Angklung Main di Jalanan Malioboro
-
3 Jenis Penyakit Tidak Menular Paling Banyak Diderita Orang Indonesia dan Cara Mengurangi Risikonya
-
KPK Telisik Intervensi eks Walkot Haryadi Suyuti Soal Pengadaan Barang Jasa di Pemkot Yogyakarta
-
Posyandu Untuk Lansia di Aceh Barat
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini