SuaraJogja.id - Rencana penerapan aplikasi PeduliLindungi di seluruh destinasi wisata yang ada khususnya di Kabupaten Sleman dinilai masih belum akan maksimal. Hal itu mengingat masih ada sejumlah blank spot atau kawasan wisata yang belum menyediakan jaringan internet secara memadai.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan Pemkab Sleman telah mengusulkan alternatif lain terkait masalah itu. Salah satunya dengan diperbolehkannya wisatawan menggunakan atau menunjukkan kartu vaksin.
"Di surat Bupati kemarin yang dikirimkan kepada Pak Menteri (Menko Marves, Menkes) kan tetap ada klausul kalau daerah-daerah yang blank spot tetep boleh diperbolehkan pakai kartu vaksin dulu istilahnya menunjukkan kartu vaksin. Permohonan kita seperti itu," kata Suparmono saat dihubungi awak media, Rabu (8/9/2021).
Pria yang akrab disapa Pram itu menyebutkan, sebenarnya semua destinasi wisata di Bumi Sembada telah mendapatkan pembekalan teknis mengenai penerapan aplikasi PeduliLindungi. Termasuk dengan membagikan barcode yang nantinya digunakan untuk dipindai atau discan.
Baca Juga: Ini Arti Warna Status Vaksinasi di dalam Platform PeduliLindungi
"Kalau intinya 2-3 hari lalu kita semua destinasi sudah membagikan teknis nanti caranya download QR code ya. Kita sudah bagikan semua," ucapnya.
Kendati begitu, Pram tetap menilai, dibutuhkan jalan keluar jangka panjang dari pemerintah. Khususnya untuk memberikan jangkauan internet di sejumlah objek wisata yang masuk blank spot tadi.
"Jangka panjang pemerintah harus mencarikan jalan keluar yang blank spot itu kemudian ada sinyal gitu. Biar PeduliLindungi bisa dipakai efektif bener oleh masyarakat," imbuhnya.
Ia menuturkan sejauh ini di Sleman sendiri memang ada beberapa destinasi wisata yang susah sinyal atau terkendala koneksi internet. Di antaranya ada di sejumlah objek wisata di lereng Merapi.
"Di beberapa lereng Merapi, Kali Adem itu blank spot, Turgo lalu di Candi Ijo. Tapi masalahnya tidak sekadar blank spot ya mas. Kadang providernya yang katakanlah di Cangkringan atas itu tidak semua provider di situ sinyalnya bagus. Hanya satu provider yang bagus yang lain engga. Itu kan juga ganggu proses itu," terangnya.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor, Diduga Penyebabnya Karena Ini
Pemenuhan kebutuhan terkait koneksi internet di objek-objek wisata yang ada itu, kata Pram memang sudah menjadi tugas dari pemerintah. Namun untuk sementara dalam waktu dekat ini, kartu vaksin dianggap menjadi solusi yang tepat.
Berita Terkait
-
Telkom Mau Bikin Aplikasi Khusus untuk Pantau Program Makan Bergizi Gratis
-
10 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jogja untuk Liburan Natal 2024
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
10 Tahun Jokowi, PeduliLindungi dan SatuSehat Sukses Wujudkan Digitalisasi Kesehatan Indonesia
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan