Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 10 September 2021 | 13:48 WIB
Foto Indra Bruggman jadi sorotan karena wajah tirus dan pipi kempot. Wajah Indra Bruggman tirus.

SuaraJogja.id - Kota Jogja yang bagi sebagian orang selalu dirindukan nyatanya tak demikian bagi aktris Indra Bruggman. Pria yang sempat populer lewat serial Jinny oh Jinny tersebut mengaku tak ingin berkunjung ke daerah berjuluk Kota Pelajar tersebut.

Lewat tayangan Rumpi yang diunggah lewat YouTube Trans TV Official, Indra Bruggman mengaku sebetulnya menyukai kota Jogja. Tetapi ia enggan untuk berkunjung.

Ada alasan kuat yang membuatnya tak mau menginjakkan kaki ke kota Jogja. Ia mengaku ada kesedihan yang dipendamnya.

Ibu Indra Bruggman, Mimy Mariany meninggal dunia pada September 2020. Satu tahun berselang, Indra masih merasakan kesedihan yang mendalam. Ia memang memiliki hubungan yang dekat dengan ibunya.

Baca Juga: PPKM Turun ke Level 3, Dua Pintu Masuk ke Kota Jogja ini Masih Ditutup

Indra mengaku sampai sekarang masih merasa kehilangan ibunya.

“Masih terasa sampai yang setiap hari membayangkan bagaimana mama di rumah terus sadar enggak akan bisa lihat senyumnya lagi, ngobrol, jalan-jalan,” katanya seperti dikutip dari Hops.id.

Bukannya tidak ikhlas, hanya saja ibu sosok merupakan orang yang paling berarti bagi Indra.

“Sedihnya bukannya enggak ikhlas. Tapi sosok beliau di kehidupan saya begitu dalam,” lanjutnya.

Karena masih terbayang ibunya, Indra Bruggman sampai enggan ke Yogyakarta. Kota tersebut menyimpan kenangan terakhir bersama ibundanya.

Baca Juga: Percepat Vaksinasi di Kota Jogja, Pemkot Dapat Tambahan 50 Ribu Vaksin

“Sampai enggak mau pergi ke Jogja lagi. Karena itu terahir kali kita (Indra dan ibu) liburan bareng,” katanya sambil menahan tangis.

Padahal dia ingin pergi ke kota Jogja tapi enggak sampai hati mengingat kenangan terakhir bersama almarhum ibu.

“Padahal saya pengin ke Jogja, bagus. Tapi itu liburan terakhir saya sama ibu.”

Indra pun kini hanya bisa mengirim doa bagi ibunya setiap hari.

“Saya ngebayangin saya kirim doa itu seperti memberi makan, jangan sampai almarhum almarhumah kelaparan di alam sana.” Rasa sakit dan rindu kehilangan orangtua dijadikannya sebagai pemecut untuk rajin beribadah dan memperbaiki diri.

Load More