SuaraJogja.id - Kemunculan Saipul Jamil di layar kaca menuai pro dan kontra usai bebas dari Lapas Cipinang pada 29 Agustus 2021 lalu. Seperti diketahui, ia terjerat kasus kejahatan seksual sehingga harus mendekam di sel selama tiga tahun.
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (FIK) UGM, Wisnu Martha Adiputra menyampaikan, stasiun televisi yang mengundang Saipul Jamil bersikap cuek. Penyebabnya, dalam banyak kasus Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak tegas.
"Contohnya kasus resepsi selebriti yang disiarkan langsung berjam-jam dan kasus pekerja anak di sinetron. KPI diam saja soal itu," ungkapnya kepada SuaraJogja.id, Jumat (10/9/2021).
Padahal, sambung dia, KPI menjadi lembaga yang menjaga kepentingan publik. Hal itu diatur dalam UU Penyiaran tahun 2002.
Baca Juga: Saipul Jamil Boleh di TV Cuma untuk Edukasi, Marion Jola : Lama-lama Gila
"Walau UU-nya sendiri mesti diperbaiki," kata dia.
Ia menegaskan bahwa memberi panggung kepada para pelaku kejahatan terhadap anak adalah hal yang tak bisa diterima. Dampaknya, masyarakat akan semakin permisif soal pelaku kejahatan seks kepada anak.
"Secara umum masyarakat akan lebih tertarik dengan tayangan kehidupan personal bukan pada kepentingan publik. KPI selalu bilang bahwa siaran resepsi selebriti secara langsung adalah mengapresiasi budaya lokal. Ini kan aneh," ujarnya.
Ia pun merasa heran dengan sikap komisioner KPI, khususnya ketuanya. Saat ini KPI sedang diterpa kasus pelecehan seksual yang dialami pegawainya.
"Saya juga enggak tahu apa yang ada di pikiran para komisioner KPI, terutama ketuanya. Mereka tidak tegas atas pelecehan seksual di kantor KPI," paparnya.
Baca Juga: Diprotes Muncul di TV, Saipul Jamil Nyanyi Bodo Amat
Saipul Jamil sempat membuat pembelaan dengan mengunggah sebuah foto di akun Instagram. Dalam unggahan itu ia mengibaratkan dirinya dengan Robert Downey Jr yang berperan sebagai Iron Man kembali mendapat popularitasnya setelah dipenjara.
Berita Terkait
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
-
Raffi Ahmad Diduga Bercanda Vulgar di Program Ramadan, MUI Buka Suara
-
Jejak Hitam Raffi Ahmad Ditegur KPI, Kini Berurusan dengan MUI
-
Ramai Soal Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Merasa Janggal : Ijazah Keluar Duluan Baru Skripsi?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat
-
Kurangi Kendaraan Pribadi Saat Arus Balik, Menhub Lepas 22 Bus Pemudik di Giwangan