SuaraJogja.id - Peristiwa pemberontakan yang terjadi pada akhir September 1965 kerap diidentikkan dengan nama Partai Komunis Indonesia atau PKI. Merujuk pada sejarah, pemberontakan yang melibatkan PKI bukan hanya terjadi saat tragedi 65.
Mengutip tulisan D.N. Aidit lewat sajak Kini Ia Sudah Dewasa, PKI dilukiskan lahir dengan kesakitan. Kesakitan yang dimaksud terutama mengenai pergolakan ideologi yang berkembang kala partai tersebut didirikan pada 23 Mei 1920.
Dalam perjalanannya, partai yang diklaim lahir dari rahim Sarekat Islam ini terlibat dalam sejumlah pemberontakan. Kecenderungan tersebut menurut penulis Petrik Matanasi dalam Hantu Komunisme yang Masih Saja Ditakuti, bahwa PKI di masa pergerakan nasional merupakan partai yang berani unjuk gigi dibanding partai lainnya.
Tercatat tiga kali PKI terlibat dalam pemberontakan. Pemberontakan pertama yakni Pemberontakan 1926-1927 di Sumatera, pemberontakan 1948 di Madiun serta pemberontakan 30 September 1965.
Nah berikut perbedaan dari tiga pemberontakan yang melibatkan PKI tersebut.
- Ketiga pemberontakan yang dilakukan PKI terjadi pada ruang waktu/ tahun yang berbeda.
- Tempat terjadinya ketiga pemberontakan PKI berbeda satu sama lain.
- Pada saat ketiga pemberontakan terjadi, PKI dipimpin oleh tiga orang yang berbeda. Tahun 1926, PKI dipimpin oleh Semaun, pada tahun 1948 oleh Musso, pada tahun 1965 oleh D.N. Aidit.
- Pada pemberontakan PKI tahun 1926 dan 1948, PKI masih berorintasi pada Uni Soviet. sedangkan pada 1965, PKI berorintasi pada RRC (Cina).
- Pada tahun 1926/1927, PKI memberontak kepada pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan pada tahun 1948 dan tahun 1965, PKI memberontak kepada pemerintah Republik Indonesia.
- Pada pemberontakan tahun 1926 dan tahun 1948, seluruh kaum kiri/sosialis berada dibelakang PKI/ mendukung PKI. Tetapi pada 1965, ttidak semua kaum kiri/sosialis yang mendukung PKI, bahkan terjadi persaingan politik antara PKI dengan kaum kiri/sosialis yang lain.
- Pada pemberontakan tahun 1926 dan tahun 1948, PKI saat pemberontakan mengumumkan terbentuknya pemerintahan Republik yang baru, sedangkan pada tahun 1965, tidak ada.
- Pada pemberontakan tahun 1926/1927 dan tahun 1965, PKI memiliki organisasi kepemudaan dan organisasi wanita, organisasi tersebut digunakan PKI dalm pemberontakannya. Sedangkan pada tahun 1948, PKI tidak menggunakan organisasi serupa.
- Pada pemberontakan tahun 1926, terdapat kaum muslim yang mendukung PKI. Tetapi pada pemberontakan tahun 1948 dan tahun 1965, tidak ada kaum muslim yang mendukung, mereka menentang dan bermusuhan dengan PKI.
- Pada pemberontakan tahun 1926/1927 dan tahun 1948, PKI tidak mendapat dukungan dari pemimpin dari pemerintah yang berkuasa, tetapi pada tahun 1965, PKI mendapat dukungan tersebut, yaitu dari Presiden Soekarno.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?