SuaraJogja.id - Tren penurunan kasus Covid-19 berdampak pada penurunan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Agus Budi Raharjo menyampaikan, BOR di Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) per 14 September 2021, dari 53 tempat tidur di ruang isolasi, kini cuma terpakai 14 tempat tidur. Angka tersebut prosentasenya sekitar 30 persen ke bawah.
"Kira-kira sekitar 30 persen ke bawah untuk BOR di ICU. Untuk rata-rata per harinya selalu di bawah 20 persen," ujar dia, Rabu (15/9/2021).
Dinkes pun telah berkomunikasi dengan RSPS terkait pengembalian ruang atau tempat tidur bagi pasien Covid-19 menjadi pelayanan pasien umum. Namun, sambil melihat tren perkembangan kasus Covid-19 di Bumi Projotamansari.
Baca Juga: Covid-19 Tak Kunjung Hilang, Menilik Strategi Transisi Menuju Endemi
"Tapi mudah-mudahan tidak ada lonjakan kasus lagi sehingga tempat tidurnya bisa dikonversi. Harapannya dari level 3 bisa turun ke level 2," terangnya.
Selain BOR di RSPS yang mulai kosong, katanya, selter-selter juga sudah mulai banyak yang kosong. Dengan demikian, tenaga kesehatan (nakes) yang biasanya merawat pasien Covid-19 di selter, sekarang bisa fokus membantu vaksinasi.
"Karena itu kami bisa menggenjot vaksinasi karena nakes yang biasanya merawat pasien Covid-19 di selter bisa jadi vaksinator," katanya.
Kata dia, strateginya adalah begitu kasus Covid-19 melandai, vaksinasi terus dikebut. Supaya kasus yang rendah ini bisa tertahan dengan vaksinasi yang tinggi.
"Sehingga kalau sudah banyak masyarakat yang tervaksin tidak ada lonjakan kasus," kata dia.
Baca Juga: Sakit di Hari Pernikahan, Momen Pengantin Pria Akad Bawa Infus Ini Bikin Ikut Mewek
Agus tak menampik jika penurunan kasus tersebut karena berbagai faktor seperti vaksinasi, PPKM, dan herd immunity alamiah yang muncul.
"Kemudian virus itu tidak sempat berkembang semakin banyak. Kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan juga semakin baik," imbuhnya.
Meskipun demikian, yang harus diwaspadai adalah tidak muncul virus corona varian baru yang membuat ledakan kasus. Menurutnya, ledakan kasus beberapa bulan kemarin akibat varian Delta.
"Apa pun jenis variannya tetap perlu waspada agar tidak terjadi ledakan kasus lagi," katanya.
Berita Terkait
-
Catat! Janji Kemenkes Kelola APBN Rp129,8 Triliun: Periksa Kesehatan Gratis hingga Bangun RS
-
Perhumasri Ajak Rumah Sakit Tingkatkan Kompetensi untuk Kepuasan Pasien
-
Israel Hujani Rumah Sakit dengan Serangan, Pasokan Medis PBB di Gaza Ludes
-
Emiten Rumah Sakit Hermina Tanda Tangan Elektronik Privy
-
Israel Kepung Pengungsi Gaza, Sekolah-sekolah hingga Rumah Sakit Indonesia Terancam
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar