SuaraJogja.id - Anggota DPR RI komisi VII Muhammad Gandung Pardiman bertekad untuk membuat desa-desa di Kabupaten Bantul punya inovasi. Hal itu terungkap kala dia melakukan kunjungan kerja ke Padukuhan Kanten, Kalurahan Kebonagung, Kapanewon Imogiri, Bantul.
Oleh karena itu, DPR RI menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) guna merealisasikannya. Salah satu contoh desa yang menurutnya berinovasi di sektor pertanian yaitu Kelompok Tani Sasana Catur.
"Mereka berhasil mengembangkan budidaya tanam mina padi. Padi yang ditanam di sini berjenis Sidenuk yang merupakan hasil inovasi tim BRIN," kata Gandung pada Kamis (16/9/2021).
Karena itu, ia akan mendorong daerah-daerah lainnya yang punya ekosistem mina padi akan dikembangkan karena hasil menjanjikan. Kata dia, yang penting ialah kelompok taninya rukun dan punya semangat untuk maju.
Baca Juga: Idap Gangguan Jiwa, Pria di Bantul Aniaya Tetangga Pakai Gagang Pacul hingga Tewas
"Selaras dengan program desa inovasi maka kami akan membantu desa-desa. Sehingga bisa menumbuhkan kesejahteraan ekonomi bagi warga," ujarnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi program desa inovasi, khususnya di bidang pertanian. Sebab, selama ini Kebonagung berhasil mengharumkan nama Bantul untuk menjadi percontohan pertanian bagi daerah lain.
"Ini membantu mengangkat sektor pertanian di Bantul. Namun kendalanya adalah jumlah APBD Bantul yang terbatas," ujar dia.
Dia menyebut jumlah APBD Bantul mencapai Rp 2 triliun. Kendati begitu, APBD harus dialokasikan ke berbagai program sehingga butuh dukungan dari pihak lain.
"Ya salah satunya dukungan dari DPR RI seperti ini," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Diklaim Terus Menurun, Tinggal 680 Orang
Di kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Tani Sasana Catur, Wagiyana menjelaskan, keunggulan sistem tanam mina padi yaitu hanya perlu sekali pupuk setiap kali masa tanam. Menurutnya, dengan adanya kotoran dari hasil ikan yang diletakkan di sawah akan menjadi pupuk.
"Jika dibanding memakai sistem tanam konvensional butuh tiga kali pupuk," papar Wagiyana.
Adapun padi jenis Sidenuk ini ditanam di lahan seluas 9,1 hektare. Hasil panen padi sebanyak 1,2 ton.
"Sebetulnya metode ini lebih mudah tapi memang petani itu belum familiar. Mereka juga baru yakin kalau sudah lihat hasilnya," katanya.
Berita Terkait
-
Mendes Ungkap Banyak Kades Tak Paham Pembukuan: Jadi Kepala Desa Modal Poluler
-
Rapat Bareng Mendes, Legislator PKB Usul Dana Desa Naik Dua Kali Lipat Jadi Rp 140 Triliun
-
Desa Brilian, Cerita Inspiratif Warga Desa Batuan Bali: Galeri Seni Hidup di Pulau Dewata
-
BRI & UNS Berdaya Bersama, 1000+ Desa Siap Naik Kelas Melalui Program New Desa BRILiaN
-
Manfaatkan Sistem Informasi Geospasial, Pemkot Surabaya Raih Predikat Emas dari BIG
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar