SuaraJogja.id - Bantul mulai menerapkan aturan ganjil genap terhadap kendaraan yang masuk ke destinasi wisata Hutan Pinussari Mangunan. Aturan tersebut mulai berlaku hari ini sampai Minggu (19/9/2021).
Untuk Jumat (17/9/2021), aturan hanya memperbolehkan kendaraan dengan pelat nomor ganjil untuk berkunjung mulai pukul 12.00-18.00 WIB. Pada Sabtu (18/9/2021) diberlakukan kendaraan dengan pelat nomor genap mulai pukul 08.00-18.00 WIB. Untuk Minggu (19/9/2021) diberlakukan pelat nomor kendaraan ganjil mulai 08.00-18.00 WIB.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Aris Suharyanta menjelaskan, penerapan aturan tersebut untuk mengurangi arus lalu lintas di tempat wisata. Sebab, saat ini masih dalam suasana PPKM level 3.
"Salah satu langkah untuk mengurangi lalu lintas di jalan. Sehingga diputuskan wisatawan akan berangkat pada hari apa sesuai pelat nomor kendaraannya," kata dia, Jumat (17/9/2021).
Agar tidak ada wisatawan yang kecele karena tidak mengetahui peraturan itu, maka bagian Kominfo yang akan melakukan sosialisasi.
"Yang akan melakukan sosialisasi terkait hal itu adalah Kominfo," terangnya.
Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo menyampaikan, selama pelaksanaan pengaturan ganjil genap di Hutan Pinussari Mangunan, akan diterjunkan personel Satpol PP. Personel Satpol PP bertugas untuk menegakkan hukum dan mengawasi protokol kesehatan.
"Untuk memantau apakah wisatawan yang datang disiplin soal prokes. Petugas Satpol PP dan Dishub sudah kami tempatkan di Mangunan hari ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Noto Wono Mangunan, Purwo Harsono beranggapan jika kebijakan tersebut bisa mengurangi jumlah wisatawan yang datang. Lebih-lebih, penggunaan aplikasi PeduliLindungi masih menemui kendala sehingga banyak wisatawan yang kapok.
Baca Juga: Gage Tempat Wisata Tak Ada Tilang, Kendaraan Boleh Turunkan Penumpang di Pintu Masuk
"Kapasitas 1.900 itu dalam sehari masih tercapai 100 wisatawan. Itu saja lebih dari 100 wisatawan yang balik kanan, apalagi ada kebijakan ini otomatis mengurangi jumlah pengunjung," paparnya.
Menurutnya, jika keadaannya seperti ini terus akan membuat pelaku wisata stres. Karena jumlah wisatawan sedikit dan dari sisi pendapatan juga tidak banyak.
"Dan kami masih menghadapi masalah besar karena melayani wisatawan secara langsung yang komplain," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Gage Tempat Wisata Tak Ada Tilang, Kendaraan Boleh Turunkan Penumpang di Pintu Masuk
-
Aturan Masuk Hutan Pinus Mangunan Ketat, Pengelola Khawatir Soal Ini
-
Aturan Ganjil-Genap Diterapkan Akhir Pekan, Wawali Jogja Akui Bakal Rumit
-
Uji Coba Pembukaan Hutan Pinussari Mangunan, Wabup Bantul Cerita Soal Wisatawan Kecele
-
Begini Rincian Aturan Ganjil Genap di Kota Malang
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin