Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Minggu, 19 September 2021 | 14:00 WIB
Penjual masker di Jalan Dongkelan, Bantul, Rajiman (45), sedang merapikan dagangannya. - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Bantul secara terbatas akan dimulai pada Senin (20/9/2021) mendatang. Selama berada di sekolah siswa wajib mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker.

Tiga hari menjelang PTM, penjual masker berharap banyak siswa atau wali murid yang mencari masker. Namun faktanya tidak demikian.

Penjual masker, Rajiman, menuturkan bahwa penjualan masker cenderung stabil jelang pelaksanaan PTM. Dalam satu hari ia bisa menjual tiga sampai lima boks.

"Ya alhamdulillah tetap laku tapi tidak tentu. Paling enggak bisa laku tiga sampai lima boks, belum yang beli eceran," kata Rajiman kala berbincang dengan SuaraJogja.id di Jalan Dongkelan, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Toko di Jogja Diduga Jual Masker Bekas, Kecelakaan Karambol di Jakal

Menurutnya, masker yang dicari kekinian ialah masker untuk anak-anak. Ada dua jenis masker untuk anak-anak yakni yang kesehatan dan biasa, soal harganya bervariatif.

"Tergantung mau beli satu boks atau eceran. Kalau beli satu boks malah lebih murah Rp20.000, kalau beli eceran saya bisa dapat untung Rp25.000," terangnya.

Ia menyebutkan, penjualan masker paling banyak justru saat awal-awal penerapan PPKM darurat. Rajiman bisa menjual sekitar 30 boks masker dalam satu hari.

"Dibandingkan dengan awal PPKM, saya bisa menjual masker sampai 30 boks per hari," ucapnya.

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim telah memberi lampu hijau kepada Pemda DIY untuk menggelar uji coba PTM terbatas. Nadiem menyatakan bahwa capaian vaksinasi tidak jadi ketentuan untuk mengadakan PTM.

Baca Juga: Viral Toko Jual Masker Daur Ulang, Mengerikan Banget, Ayo Koyak-koyak Masker Habis Dipakai

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko menyampaikan teknis PTM, siswa hanya berangkat ke sekolah dua kali dalam seminggu. Untuk durasi pembelajaran maksimal dua jam.

"Durasi PTM untuk satuan pendidikan SD dan SMP maksimal dua jam," terangnya.

Load More