Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 20 September 2021 | 18:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Pemprov Jateng]

Kebetulan juga, ia menyebut bahwa asosiasi-asosiasi politik yang baik itu bersifat temporer atau permanen berjalan sesuai preferensi mereka, sehingga asosiasi-asosiasi itu bisa bertindak bebas dalam perspektifnya sendiri.

"Jadi ya ini ada dua logika yang memang berada di dua trek yang tidak sama gitu. Satu ya trek partai yang memang mereka memiliki sistem mekanisme dan proses politik sesuai dengan tata aturan partai yang sudah ditentukan. Yang satu ini ada trek berbasis asosiasi politik di masyarakat yang memang mereka memang kemudian punya hak untuk berusara apapun," ungkapnya.

Walaupun kata Wawan, pada akhirnya jika mengikuti logika Undang-Undang yang ada. Kelak yang akan menentukan siapa menjadi kandidat itu adalah partai politik maupun dukungan partai politik lainnya.

Namun memang lahirnya kekuatan asosiasi-asosiasi politik itu tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab mereka itu juga memiliki jaringan tersendiri yang membuatnya menjadi semacam mesin politik non partai.

Baca Juga: Anggap Formula E Sudah Langgar Aturan Sejak Awal, PDIP: Ini Kelalaian dari BPK

"Jadi ya itu saja. Suatu saat saya kira akan ketemu itu. Mudah-mudahan akan saling ketemu, antara yang mesin politik partai dan mesin politik non partai itu," tandasnya.

Load More