SuaraJogja.id - Aksi teror dengan dugaan pelemparan bom molotov ke kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta di Jalan Benowo, Kemantren Kotagede, Kota Jogja mendapat tanggapan dari Pakar Kriminolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Suprapto. Ia mengaku fenomena ini pasti terjadi pada lembaga yang mengawal korban atau masyarakat kecil.
Menurut Suprapto, proses hukum memiliki sifat dualistik. Dimana bagi korban proses peradilan itu dianggap perlu, namun bagi pelaku proses jeratan hukum itu harus diminimalkan.
"Yang saya lihat dari kasus [dugaan] pelemparan bom molotov ke kantor LBH Jogja itu bentuk upaya untuk menggagalkan, meminimalkan proses peradilan. Jadi apapun yang dianggap mengancam atau membahayakan dirinya atau kelompoknya dilakukan dengan cara teror," ungkap Suprapto dihubungi Suarajogja.id, Rabu (22/9/2021).
Ia melanjutkan bahwa setiap lembaga bantuan bahkan pengacara sekalipun bisa menjadi target teror oleh kelompok tertentu, sehingga orang yang bergerak untuk kebenaran tak jarang mendapati ancaman atau intimidasi.
Baca Juga: LPSK Beri Jaminan, Saksi Kasus Bom Molotov di Kantor LBH Yogyakarta Jangan Takut Bicara
"Fenomena ini sejak dulu ada dan memang jika kita berbuat baik itu selalu saja ada rintangan dari orang-orang yang ingin terhindar dari jeratan hukum, walaupun mereka bersalah. Itu akan selalu muncul dan bentuk terornya berbeda-beda," ujar dia.
Membandingkan bentuk teror era sekarang dan zaman dahulu, Suprapto mendeskripsikan, teror sebelumnya hanya berbentuk surat kaleng. Bahkan ada yang menggunakan telepon gelap.
Terlepas dari itu, LBH Jogja yang saat ini menjadi sorotan harus mendapat banyak dukungan. Tidak hanya orang-orang yang atau klien yang sedang ditangani LBH, namun lembaga ini juga perlu mendapat perhatian.
"Nah saya pikir LBH jangan sampai menjadi single fighter, artinya ada dukungan lain mungkin dari lembaga yang ada, seperti LPSK itu juga penting perannya, termasuk dukungan masyarakat itu perlu untuk mengawal kasus yang terjadi," ujar dia.
Sebelumnya, sebuah aksi dugaan pelemparan bom molotov terjadi di kantor LBH Yogyakarta, Sabtu (18/9/2021). Dugaan teror ini terjadi diantara pukul 01.00-05.00 WIB.
Baca Juga: Sudah Terima Laporan Teror Kantor LBH Jogja, Polisi Periksa 3 Saksi
Bagian rumah seperti tembok, ventilasi, dan daun pintu terlihat gosong akibat api yang muncul. Tak hanya itu, pecahan botol kaca juga tersisa saat petugas polisi melakukan olah TKP pada pagi harinya.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan bahwa pihaknya baru memeriksa 3 saksi dari pihak LBH Yogyakarta. Hingga kini kasus dugaan teror tersebut masih diselidiki kepolisian.
"Kami maksimalkan penyelidikannya, memang bukti yang kami dapat masih minim. Namun kasus ini sudah menjadi atensi di atas dan tetap kami selidiki," ujar Purwadi, ditemui wartawan di Mapolresta Yogyakarta, Senin (20/9/2021).
Berita Terkait
-
Getol Ungkit Kasus HAM hingga Dampak PSN di Papua, Kantor Redaksi Jubi Diteror Bom Molotov Gegara Kritik Pemerintah?
-
Teror Molotov di Kantor Redaksi Media Jubi Papua, KKJ Lapor Komnas HAM Desak Usut Tuntas!
-
Teror Bom di Kantor Redaksi Jubi: Ancaman bagi Kebebasan Pers di Papua
-
2 Mobil Terbakar, Polisi Didesak Usut Tuntas Kasus Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi: Teror Berulang tanpa Ujung
-
Kronologis Pelemparan Bom Molotov ke Kantor Redaksi Jubi di Papua
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony