SuaraJogja.id - Aksi penipuan dengan modus memalsukan bukti transfer kepada korban viral di media sosial. Pelaku menyasar ke yayasan pondok yatim piatu dan meminta untuk membagi jumlah uang tersebut ke pondok pesantren yang lain.
Penipuan itu nyaris dialami salah seorang ustazah yang mengampu salah satu yayasan yatim yang diketahui berada di Indramayu, Jawa Barat.
Melalui akun twitter miliknya @elL_yaSiieN, perempuan tersebut mengawali cerita dengan membagikan tangkapan layar percakapan dengan si pelaku. Dibeberkan olehnya bahwa pelaku mengatasnamakan dirinya dari staf Bappeda bernama Rizal. Pelaku mengaku sudah mentransfer dengan bukti senilai Rp16 juta.
“Astagfirullah. Masih ada aja orang yang mau nipu ke yayasan, mudah-mudahan tidak ada yg menjadi korban. Saya mengurus yayasan, memberi makan anak-anak ibarat kata, kepala dibikin kaki, kaki dibikin kepala, saking subhanallah penuh perjuangan. ini malah mau nipu?? dimana nurani kalian,” tulisnya.
Uang sebanyak itu diamanatkan tidak hanya untuk yayasan miliknya, tetapi juga ke yayasan bernama Al Ikhlas yang diampu oleh ustaz Arya Pengestu.
Namun saat ustazah itu mengecek ke rekening pribadinya dengan mendatangi ATM terdekat, uang tersebut tidak ada. Kecurigaan mulai muncul, tapi dirinya berusaha untuk berprasangka baik.
"Karena diamanahi untuk transfer ke ustaz arya (katanya terdesak santrinya yg sedang sakit) saya suruh adek saya ke ATM untuk tranfers kan langsung, ketika di cek ternyata tidak ada dana masuk, disitu saya mulai curiga, tapi saya berusaha husnudzon untuk suruh adek saya ke bank lain, mungkin sedang eror,” tandasnya.
Menjawab kecurigaannya, ia mengecek ke rekening lain yang sudah diserahkan kepada pelaku untuk mentransfer. Namun tetap saja tidak ada tambahan uang yang masuk.
Dalam kondisi tersebut, ustaz Arya Pangestu langsung menghubungi perempuan tersebut. Mengaku sudah dihubungi oleh pelaku bernama Rizal, pihaknya meminta segera mentransfer uang senilai Rp6 juta.
Baca Juga: Kasus Penipuan Arisan Online di Solo, Polisi Kembali Periksa Dua Saksi
“Ini saya save ust Arya (penipu kedua yang sekongkol) yang akan terima transferan Rp6 juta,”
Perempuan tersebut mulai mendapat paksaan dari para pelaku untuk segera mentransfer dengan uang yang lain, meski tidak ada sama sekali uang sebesar itu di rekening ATM-nya.
Pihaknya juga meminta agar pelaku bersabar, lalu meminta alamat yayasan Al Ikhlas. Sayang pelaku tidak memberikan secara lengkap.
“Ketika saya minta alamat lengkap, di situ komunikasi mulai agak lama, yang tadinya gencar minta transfer, saya telpon diangkat sempat ngobrol, tangis saya gak tertahan dengan kalimat geram. Saya disini banting tulang untuk mencukupi anak2 yatim dan dhuafa disitu telpon ditahan dan ditutup,” tulisnya.
Beruntung dirinya yang sudah menaruh curiga tidak mentransfer uang senilai Rp6 juta. Di akhir utas, perempuan tersebut juga membagikan beberapa identitas pelaku beserta nomor handphonenya. Hal itu menurut dia agar menjadi perhatian dan kewaspadaan pengurus yayasan yatim piatu atau ponpes.
Kejadian tersebut mendapat banyak respon dari netizen. Tak sedikit yang meminta untuk selalu berhati-hati hingga menyumpahi pelaku yang tega menipu yayasan yatim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu
- 
            
              Mengatur Cash Flow Rumah Tangga: Kenapa Token Listrik Perlu Masuk Daftar Prioritas
- 
            
              Ramai Motor Mogok Massal di Jawa Timur, Pakar Sebut Tak Terkait Campuran Etanol di Pertalite
- 
            
              Dear Presiden Prabowo, Judol Ancam Program Pro-Rakyat, Terbitkan PP PSE!
- 
            
              Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik