SuaraJogja.id - Sebanyak 300 peternak ayam petelur di Gunungkidul mendapatkan bantuan jagung seberat 85 ton (85.000 kg) dari Presiden Joko Widodo menyusul keterpurukan peternak akibat melambungnya harga pakan belakangan ini.
Sebanyak 85 ton biji jagung tersebut tiba di Gunungkidul hari ini, Kamis (23/9/2021). Dengan menggunakan 4 armada truk, jagung tersebut langsung dibagikan kepada para peternak melalui perwakilan Pengurus Paguyuban Unggas Handayani.
Ketua Paguyuban Unggas Subandi mengaku berterima kasih kepada pemerintah yang telah memahami keterpurukan mereka. Karena selama harga pakan melambung dan di sisi lain harga telur sangat rendah, banyak peternak yang merugi dan bahkan gulung tikar.
"Banyak dari kami yang mengosongkan kandangnya. Dengan bantuan ini kami berharap peternak bisa mengisi kandangnya kembali,"ujar dia, Kamis (22/9/2021).
Baca Juga: 5 Wisata Baru di Gunungkidul 2021, Suguhkan View Menyegarkan untuk Liburan Akhir Pekan
Subandi menambahkan, jagung-jagung tersebut akan segera dibagikan kepada seluruh peternak anggota Paguyuban Unggas Gunungkidul. Semua jatah tersebut akan dibagi rata kepada para peternak.
Hanya saja, setelah melihat kondisi jagung yang dibagikan ternyata tingkat kadar airnya masih tinggi. Jagung yang dibagikan belum sepenuhnya kering sehingga kalaupun disimpan dalam kurun waktu 2 minggu, maka dikhawatirkan akan ditumbuhi jamur.
"Ya nanti langsung dibagikan. Harapannya langsung dikasihkan ke ayam,"ujar dia.
Subandi mengatakan, harga pakan memang sudah tidak realistis lagi. Salah satunya adalah jagung yang naik dari Rp 4.000 perkilogram menjadi Rp6.500 perkilogram. Harga tersebut tentu sangat memberatkan para peternak.
Sebenarnya para peternak hanya menginginkan harga jagung wajar, bukan terlalu murah namun juga tidak terlalu mahal. Karena mereka memahami apa yang juga dialami oleh petani yang juga berharap agar mereka juga tidak merugi.
Baca Juga: Pelajar SMP Asal Gunungkidul Sukses Jadi Peternak Kelinci, Dua Kali Panen Raup Rp16 Juta
"Kami juga tidak mau merugikan petani, tetapi semuanya bisa jalan. Petani tidak dirugikan peternak juga tidak keberatan. Kami berharap pemerintah bisa menjadi penengah dan agar ada solusi antara peternak dan petani,"paparnya.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Suseno Budi Sulistyanto mengatakan bantuan jagung tersebut merupakan solusi instan dari pemerintah untuk mengatasi persoalan mahalnya harga pakan yang melambung tinggi.
"Harapannya ya peternakan ayam petelur bisa menggeliat lagi,"ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Momen Bahlil Ngeprank Awak Media Saat Pengumuman Kepengurusan Golkar, Alih-alih Sebut Nama Jokowi Ternyata
-
Foto: Bahlil Umumkan Pengurus Baru Golkar, Tak Ada Nama Gibran dan Jokowi
-
Diisukan Gabung Golkar, Projo Sebut Jokowi Cocoknya Jadi Ketum Parpol: Sudah Jabat Presiden Dua Kali
-
Projo Bantah Isu Jokowi Gabung Golkar: Nggak Benar!
-
Ucapkan Selamat ke Presiden Trump, Fasihnya Bahasa Inggris Jokowi Bikin Kaget, Publik: Pakai AI?
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak