SuaraJogja.id - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi tetap waspada dengan kemungkinan terjadinya klaster Covid-19 di sekolah yang telah dibuka. Pihaknya memperketat mekanisme siswa masuk baik saat penjemputan dan waktu istirahat ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) digelar.
Berkaca dari kasus penyebaran Covid-19 yang terjadi di sejumlah sekolah luar DI Yogyakarta, simulasi yang pernah Pemkot Jogja lakukan sebelumnya menjadi pedoman penerapannya.
"Pertama kita sudah beberapa kali simulasi sejak sebelum PPKM, dan setelahnya kita simulasi," ujar Heroe dihubungi wartawan, Jumat (24/9/2021).
Menurut Heroe, langkah untuk mencegah klaster ada pada aturan yang ketat. Tidak hanya vaksin, jumlah siswa yang PTM juga masih dibatasi dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Baca Juga: Jika Ditemukan Kasus Positif COVID-19, Satgas Minta PTM Segera Dihentikan
"Nah kunci itu sebenarnya tidak hanya semata-mata vaksin, tetapi menyangkut ketika dia masuk ke sekolah sampai dia duduk dan waktu lamanya di sekolah. Dan pulang dan dijemput itu kuncinya," kata Heroe.
Aturan ketat juga diterapkan seperti siswa dilarang mengobrol. Kantin juga tidak boleh buka dan durasi di sekolah maksimal tiga jam.
"Kadang-kadang yang abai hanya memperhatikan yang ada di kelas, harus diantisipasi apa yang tidak terjadi di kelas apa yang terjadi saat antar jemput ini. Nah makanya sejak awal kami antisipasi anak-anak masuk tidak diperbolehkan ngobrol di luar kelas," ujarnya.
Penjemputan siswa juga diatur sedemikian rupa. Anak-anak yang akan dijemput harus mengantre agar tidak terjadi kerumunan.
"Ketika mau dijemput itu harus antre, kalau belum ada yang jemput dia belum dibawa ke antrian. Kedua ada sistem drive thru dijemput kendaraan di depan halaman. Ini untuk antisipasi," terangnya.
Baca Juga: PTM Dimulai, Disdikpora Bantul Belum Akan Lakukan Tes Swab Acak
Dia mengakui persoalan yang rawan memang ada di luar kelas. Dengan cara ini, diharapkan bisa menjadi antisipasi penyebaran corona.
Berita Terkait
-
Sinergi KKN Unila, UPTD Puskesmas Kalianda, dan PKK Cegah Stunting dan PTM
-
Bukan Singgih Raharjo atau Heroe Poerwadi, Golkar DIY Usung Sosok Ini di Pilwalkot Jogja
-
Drs. Heroe Poerwadi, MA
-
Mengenal Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional Sunda yang Dilarang Dipentaskan di Malioboro
-
Duduk Perkara Pemkot Yogyakarta Larang Band Angklung Main di Jalanan Malioboro
Tag
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
Terkini
-
Wabup Bantul Ingatkan Jangan jadi Korban, Ini Cara Tepat Selamat dari Ombak di Pantai
-
Hak Korban Tak Dipenuhi, Pemda DIY Desak UGM Laporkan Kasus Kekerasan Seksual ke Polisi
-
Pemkab segera Luncurkan Program Pemberdayaan Difabel, Anggota Dewan Sleman Harapkan Hal Ini
-
Parkir ABA Jadi Ruang Terbuka Hijau, Malioboro Bakal Lebih Cantik, Tapi Nasib Pedagang?
-
Duduk Perkara Dugaan Korupsi WiFi Gratis di Sleman, Terendus Ada Mark Up hingga Kecepatan Lambat