SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menyalakan kembali Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Malioboro secara normal. Imbasnya kunjungan wisatawan semakin ramai dan menimbulkan kerumunan. Mengantisipasi hal tersebut, Pemkot akan mengevaluasi jika nantinya kerumunan menjadi tak terkendali dengan kembali memadamkan lampu di kawasan tersebut.
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menjelaskan bahwa pengaktifan PJU Malioboro dimulai sejak Minggu (26/9/2021). Kendati begitu, Pemkot tidak akan melakukan secara permanen.
"Jangan bilang PJU itu (dinyalakan) permanen. Kami melihat penyalaan lampu di Malioboro ini berkaitan dengan turunnya kasus Covid-19 di Kota Jogja," terang Haryadi kepada wartawan ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (28/9/2021).
Penyalaan lampu tersebut juga sebagai evaluasi apakah nantinya akan berdampak dengan kasus baru yang muncul atau tidak. Pemkot juga akan mengawasi bagaimana hal itu diterpakan.
"Kami mencoba melihat, sampai sejauh mana sih Malioboro ini ramai?, sampai jam berapa?, tentu dengan tetap menjaga dan mengontrol situasi di Malioboro," katanya.
Ia menegaskan jika pengaktifan lampu itu tetap diawasi oleh petugas setempat. Sehingga tak menutup kemungkinan jika terjadi kerumunan yang tidak terkendali, Pemkot kembali memadamkan lampu pukul 20.00 WIB.
"Ini salah satu uji coba kita, bagaimana mengkondisikan Malioboro di tengah menurunnya penyebaran Covid-19," ungkap dia.
Sempat beredar kabar pengaktifan lampu karena kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Yogyakarta, Haryadi membantah.
"Jadi tidak ada kaitannya dengan kedatangan RI 1 (Presiden Jokowi). Ini kami lakukan untuk melihat perkembangan ke depannya," terang dia.
Baca Juga: Antisipasi Kerumunan Wisatawan, Pemkot Yogyakarta Siapkan Strategi Anti Sebaran COVID-19
Meski Malioboro belum dibuka sebagai destinasi wisata, Haryadi menegaskan para pengunjung harus memenuhi syarat saat berkunjung ke Malioboro. Antara lain, menggunakan masker dan juga sudah membawa bukti divaksin.
"Kita kan selalu bicara soal prokes ketat, prokes itu yang mana?. Prokes itu ada apabila diawasi. Semua orang pakai masker di Malioboro. Semua orang wajib vaksin, kalau yang sudah vaksin diberi gelang. Saya minta warga tidak abai dengan hal ini," terang dia.
Terpisah, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto ikut mendukung kebijakan yang dilakukan Pemkot Yogyakarta. Namun begitu pengawasan di lapangan perlu diperketat tanpa menimbulkan kasus Covid-19 yang baru.
"Menghidupkan lampu Malioboro itu saya rasa itu kebijakan yang sangat baik sebenarnya. Lalu di Malioboro, itu kan sudah ada Jogo Boro, sehingga harus disesuaikan dengan pengawasannya. Ya selama mengerti akan kewajiban masing-masing, saya yakin semuanya berjalan normal, dengan tidak mengabaikan persoalan keselamatan warga negara," kata pria yang juga sebagai anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Fraksi PDIP.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Video Pria Berbagi Rezeki di Malioboro, Respons Penjual Minuman Ini Disorot Publik
-
Bukan Aplikasi PeduliLindungi, Sistem Ini yang Digunakan untuk Bisa Masuk ke Malioboro
-
Kendaraan Pribadi Pelat Luar Kota Ingin ke Malioboro, Perhatikan Wacana Ganjil Genap
-
Panas! Demo Penolakan, PKL di Kota Tegal Hentikan Paksa Pengerjaan Proyek "Malioboro"
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik