Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 28 September 2021 | 19:11 WIB
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memberi keterangan pada wartawan di sela-sela vaksinasi pelajar dan warga umum di SMAN 1 Teladan Yogyakarta, Minggu (22/8/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti tak mempersoalkan dengan kegiatan konser offline di tengah situasi pandemi Covid-19. Meski konser identik dengan massa, pihaknya berharap event organizer (EO) tak mendatangkan begitu banyak orang ketika kegiatan digelar.

"Bagi EO yang ingin menghadirkan massa dalam kegiatan konser, saya harapkan kegiatan ini tidak melulu mengumpulkan banyak massa. Karena kondisi masih seperti ini (Covid-19)," jelas Haryadi ditemui wartawan di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (28/9/2021).

Ia menjelaskan bahwa jika memang EO akan menggelar konser, pembatasan dan pengetatan penerapan prokes dilakukan saat acara.

"Jadi perlu diperhatikan beberapa hal ini, seperti pembatasan dan juga prokes. Termasuk peserta harus sudah divaksin. Jadi kalau belum divaksin ya jangan boleh masuk. Itu jadi syarat utama," terang dia.

Baca Juga: Jogja Ingin Tuntaskan Vaksinasi Wilayah: Bisa Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19

Ia berpesan bahwa dalam penerapannya, lokasi konser harus tersedia fasilitas pencegahan penyebaran Covid-19. Termasuk pengukuran suhu kepada peserta yang masuk.

"Seperti wastafel portable, thermogun, termasuk fasilitas pendukung lainnya harus lengkap," tambah dia.

Ia juga berharap penyelenggara membuat tempat swab sendiri sebelum peserta diperbolehkan masuk.

"Sediakanlah tempat tes Swab Antigen di sana. Jika negatif, masuk, tapi juga harus sudah divaksin pesertanya," kata dia.

Ia tak menampik jika kegiatan konser akan menimbulkan kerumunan. Sehingga perlu adanya cara EO membuat penjagaan jarak agar mereka tidak bersentuhan.

Baca Juga: Desain Trase Tol Jogja-YIA Segmen III Bakal Diajukan ke Pemda DIY Awal Oktober

"Bagaimana caranya konser itu berjalan tapi ada penjagaan jarak?. Misalkan yang datang itu ribuan seperti apa. Apakah mereka sudah siap?. Ini yang berbahaya dan perlu kita antisipasi," ujar dia.

Pertimbangan diizinkannya konser tersebut, kata orang nomor 1 di Kota Jogja itu harus ada persetujuan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta. Sehingga para EO harus berkoordinasi dengan tim tersebut.

"Jika dibuat offline dan dipadukan dengan online itu bisa saja, pertimbangannya ada tim Satgas Penanganan Covid-19," katanya.

Ia menambahkan bahwa kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Jogja sudah signifikan menurun. Masyarakat jangan terlena hingga mengabaikan protokol kesehatannya.

"Ini (konser) jangan sampai menjadi potensi penambahan kasus Covid-19 akibat euforia penurunan kasus di Jogja. Harus saling menjaga," kata Haryadi.

Untuk diketahui, Kota Jogja menjadi salah satu wilayah yang ramai dengan kegiatan seni. Selain seni budaya, seni musik juga kerap digelar sebelum pandemi Covid-19. Kegiatan konser sendiri kerap digelar di Stadion Kridosono. Selain itu, GOR Amongrogo juga menjadi salah satu lokasi dilaksanakannya konser.

Load More