Rizky dan Lesty Dituding Lakukan Pembohongan Publik, Raffi: Mereka Ngga Rugikan Siapapun

SuaraJogja.id - Pernyataan Rizky Billar dan Lesti Kejora yang blak-blakan soal nikah siri siapa kira justru berbuntut panjang. Keduanya dituding melakukan pembohongan publik. Sultan Andara yakni Raffi Ahmad pun memberi pembelaan untuk keduanya.

Santer dikabarkan pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar bekalangan disorot hingga disebut pembohongan publik. Bahkan, Rizky Billar dan Lesti Kejora kabarnya akan dilaporkan ke Polisi oleh salah satu netizen.

Hal ini pun sampai ditanyakan netizen ke Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Seperti yang diketahui, RANS Entertainment jadi wadah klarifikasi Rizky Billar dan Lesti Kejora sudah nikah siri.

"Kak Leslar pembohongan publik bukan? Kayak gitu...." ujar Nagita Slavina membaca pertanyaan seperti dikutip dari matamata.com.

Baca Juga: Ditonton Langsung Raffi Ahmad dan Nagita, Rans Cilegon FC Dibantai Dewa United 1-3

"Kita namanya artis, setiap orang punya masalah, pemikiran dan pemahaman yang harus kita cerna dan hargai itu. Itu juga bisa terjadi di kita. Misalnya kita mau nikah, kebetulan artis ditunggu sponsor, oke tanggal sekian ya. Tapi misalnya enam bulan kemudian daripada kita zinah, gimana kalau kita nikah secara agama. Ini kan urusan ibadah, urusan sama Allah swt," ujar Raffi Ahmad.

Ayah Rafathar Malik Ahmad ini juga menjelaskan jika tak bisa menyalahkan keputusan mereka. Menurut Raffi Ahmad, hal tersebut merupakan hak mereka.

"Artis kan depan TV, nggak semuanya di depan publik sampe tahu urusan ibadah kita. Buat aku yang mereka lakukan hak mereka dan tidak bisa kita salahkan, itu pilihan mereka," kata Raffi Ahmad.

"Tapi yang jadi pertanyaan pembohongan publik nggak?" tanya Nagita Slavina.

Menurut Raffi Ahmad, keputusan Lesti Kejora dan Rizky Billar tak merugikan siapapun. Kembali lagi, menurut Raffi Ahmad urusan nikah adalah urusan pribadi bukan secara profesional.

Baca Juga: Raffi Ahmad Bagikan Video Lawas saat Ngehost Pertama Kali: Masih Cakep Dimas Ahmad

"Kalau dia tidak mengakui sampai nanti, ya jadi pembohongan publik. Dia menunda fakta sampai di waktu yang tepat dia proklamirkan itu. Kalau pembohongan publik yang jahat yang merugikan orang lain. Ini tidak merugikan siapa-siapa," tambah Raffi Ahmad.