SuaraJogja.id - Sebuah postingan di akun facebook Jual Beli Barang Bekas Anak Kos Jogja Yogyakarta menggambarkan kondisi seorang nenek hidup memprihatinkan bersama kedua cucunya viral di media sosial.
Kisah nenek yang diketahui tinggal di Panggang Pudak Giriwungu RT 05 RW 05 Gunungkidul itu mulanya diunggah oleh akun Ririn Hariany. Ia menuliskan bahwa dua anak terlantar hidup hanya dengan seorang nenek di Panggang.
"Beras (sembako) dan kasur untuk kedua anak yg terlantar yg tinggal bersama Mbah di Panggang Pudak Giriwungu RT 05 RW 05 Gunungkidul,"tulis pemilik akun.
Bahkan pemilik akun mencantumkan nomer WA jika ingin mengetahui lokasi yang dimaksud.
SuaraJogja.id lantas berusaha datang ke rumah yang dimaksud. Kondisi yang ada memang memprihatinkan namun tidak seburuk yang tergambar dalam postingan tersebut.
Wanita tersebut adalah Tumiyem, nenek ini sudah berumur di atas 80 tahun. Ketika berjalan, Mbah Tumiyem memang agak membungkuk karena memang keturunan. Di mana ada pendahulunya juga berjalan bongkok seperti Mbah Tumiyem. Dan beberapa waktu lalu, Mbah Tumiyem sempat stroke meski bisa kembali berjalan.
Jika dalam postingan tersebut menyebutkan Mbah Tumiyem tinggal sebatang kara dan hanya bersama dua cucunya, ternyata hal tersebut tidak benar. Karena selain mereka bertiga, ada anak kedua Mbah Tumiyem yang hidup bersama yaitu Jujur (30).
"Jadi postingan tersebut tidak sepenuhnya benar,"ujar Dukuh Pudak, Suyanto, Rabu (29/9/2021).
Suyanto menyebutkan Mbah Tumiyem tidak hidup sebatang kara. Anak lelakinya bernama Jujur hidup bersama mereka dan bekerja di sebuah warung makan di kawasan Pantai Parangtritis. Jujur selama ini menghidupi keluarga tersebut dari hasil jerih payahnya.
Baca Juga: Mulai Terlena, Sejumlah Warga Gunungkidul Abaikan Prokes Saat Gelar Hajatan
Jujur berangkat kerja sekitar pukul 17.00 WIB dan pulang keesokan harinya. Bahkan terkadang Jujur tidak pulang ke rumahnya ketika kondisinya kecapekan. Sehingga Jujur sering tidak berada di rumah karena tidur di rumah temannya.
"Jadi pas ada pemberian bantuan itu, Jujur tidak di rumah,"tambahnya.
Suyanto menambahkan, dua anak kecil yang tinggal bersama tersebut adalah anak dari puteri pertama Mbah Tumiyem yang bernama Waldiyanti. 3 bulan lalu, Waldiyanti sendiri pergi tanpa pamit sembari membawa anak ketiganya yang masih balita untuk menyusul suaminya di Pulau Batam.
Suami Waldiyanti sendiri berada di Batam karena memang asli Batam. Waldiyanti menikah dua kali di mana suami pertama sudah cerai. Namun untuk pernikahan kedua dengan lelaki asal Batam tersebut, Suyanto mengaku tidak mengetahui kepastian hukumnya.
"Saya pernah meminta buku nikahnya untuk mengurus akte anaknya. Tetapi tidak pernah diberi, sehingga proses mendapatkan aktenyapun cukup lama,"tambahnya.
Mereka tinggal di rumah berukuran 8x12 meter di mana bagian depan sudah permanen karena terbuat dari batu bata. Hanya di bagian belakang memang memprihatinkan karena banyak yang lapuk. Jika tidak segera diperbaiki dikhawatirkan akan ambruk.
Berita Terkait
-
Viral Box Kontainer Terlepas Timpa Pemotor di Jalan Raya Sungai Kakap Kubu Raya
-
Viral Emak-Emak Ketipu Beli Handuk Online, Satu Rumah Auto jadi Sasaran Amarah
-
Viral Jalan Baru Dicor Langsung Diinjak-injak dan Dilewati Motor, Netizen Auto Mengutuk
-
Viral Jalan Baru Dicor Diterjang Gegara Macet Parah, Aksi Para Pengendara Bikin Naik Darah
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo