Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 30 September 2021 | 08:09 WIB
Warga Karanggede Dagen RT 1, Pendowoharjo, Sewon, Bantul dari berbagai agama hadir saat pencetusan Desa Sadar Kerukunan pada Rabu (29/9/2021). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Padukuhan Karanggede Dagen RT 1, Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul dicetuskan menjadi Desa Sadar Kerukunan. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meresmikannya secara langsung, Rabu (29/9/2021).

Lurah Pendowoharjo, Hilmi Hakimudin menyampaikan, tempat ibadah tersebut sudah berdiri hampir selama 20 tahun. Bahkan jarak dari tempat ibadah dengan tempat ibadah lainnya berdekatan.

"Di satu RT itu ada empat tempat ibadah yang jaraknya sangat dekat," ujar Hilmi.  

Adapun kegiatan yang dilakukan untuk lebih merekatkan antar umat beragama yakni melibat semua pemeluk agama pada event-event tertentu seperti peringatan hari kemerdekaan. Selain itu, ketika akan melaksanakan peribadatan, jemaat lain membantunya.  

Baca Juga: Bantul Mulai Dilanda Kekeringan, Ada 15 Desa dan Tujuh Kapanewon yang Terdampak

"Saat akan ibadah di tempat masing-masing, biasanya mereka saling mendukung," terangnya.

Sejauh ini mengklaim belum pernah terjadi gesekan antar umat beragama. Atas dasar itulah, pihaknya dicetuskan untuk jadi role model Desa Sadar Kerukunan.

"Kami ditunjuk karena faktor itu (tidak pernah terjadi gesekan antar umat beragama)," papar dia.

Usai disahkan menjadi Desa Sadar Kerukunan, menurut Hilmi, warganya kami lebih mantap dan berbahagia. Harapannya ke depan, desa ini bisa menjadi embrio bagi desa-desa lain tidak hanya di Bumi Projotamansari, tetapi juga desa-desa lainnya di DIY.

"Semoga desa ini bisa jadi percontohan sehingga desa lain bisa mengembangkan desa sadar kerukunan," imbuhnya.

Baca Juga: Pabrik Obat Terlarang Terbesar Ada di Wilayahnya, Kapolres Bantul: Kami Kecolongan

Sementara itu, Kepala Kemenag Bantul Aidi Johansyah menjelaskan, desa itu ditetapkan sebagai desa sadar kerukunan karena ada berbagai tempat ibadah yang beragam seperti pura, gereja, dan masjid. Dengan demikian, meski berbeda keyakinan namun warga di sana hidup rukun berdampingan.

"Alhamdulillah di situ mereka bisa hidup rukun meski kepercayaan warganya berbeda-beda," katanya.

Menurutnya, desa seperti itu dibentuk supaya bisa jadi contoh atau role model tentang pentingnya toleransi terhadap sesama. Sehingga bisa dicontoh oleh desa-desa lain.

"Harapannya nanti bisa membuat semacam penyemangat dalam menjaga kerukunan  walau di dusun ini berbeda agama tapi tetap bisa rukun," ucapnya.

Pihaknya tidak langsung menunjuk wilayah itu sebagai desa sadar kerukunan. Ada serangkaian proses yang dilakukan sebelum memutuskan desa mana yang layak dijadikan percontohan.

Untuk di Bantul sendiri terdapat dua tempat yang masuk kriteria sebagai desa sadar kerukunan. Dua desa itu ada di Kapanewon Kretek dan Sewon.

"Kemarin kami mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama untuk memberi masukan. Hasil keputusannya bahwa yang Pendowoharjo, Sewon jadi role model desa sadar kerukunan," ujar dia.

Load More