SuaraJogja.id - Pemerintah pusat membolehkan kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti konser, pesta, festival, hajatan, konferensi, pameran dagang, dan acara olahraga. Ini dilakukan seiring dengan melandainya kasus Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja tidak akan langsung mengizinkan acara yang mengundang massa dalam jumlah besar. Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan, penyelenggaraan acara sebaiknya menggunakan metode kombinasi yaitu daring dan luring.
"Jadi hakikatnya hybrid antara luring dan daring, itu yang dikombinasikan. Kalau daring sing main juga enggak enak ora ono penontone," katanya, Jumat (1/10/2021).
Haryadi mengimbau, meskipun pemerintah pusat sudah memberi izin namun tidak serta merta terjadi euforia. Bagi penyelenggara atau pemilik hajat untuk tidak langsung menggelar konser.
Baca Juga: Antisipasi Kebakaran, Pemkot Jogja Bakal Bentuk Relawan Kebakaran
"Karena harus mengikuti uji mekanisme pelaksanaannya, kan begitu," terangnya.
Yang dikhawatirkan ialah terjadi penyebaran Covid-19 lantaran banyak orang berkerumun. Ia mencontohkan konser seperti Jogjarockarta atau Prambanan Jazz belum bisa digelar.
"Bukan konser seperti Prambanan Jazz atau Jogjarockarta di mana terjadi akumulasi kegiatan massa yang cukup besar," ujarnya.
Untuk menggelar festival, menurutnya, semua yang terlibat harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang terawasi dengan baik. Cara mengawasinya dengan penggunaan masker, pakai gelang vaksin, jaga jarak, sediakan wastafel di titik tertentu, dan penampil juga pakai gelang vaksin.
"Ini (gelang vaksin) jadi penanda yang sudah disepakati bersama daripada setiap saat harus menunjukkan sertifikat vaksin," kata dia.
Baca Juga: Rayakan HUT Pada 7 Oktober Nanti, Pemkot Jogja Targetkan Warganya Sudah Tervaksin Semua
Selain itu, banyaknya orang dari luar daerah yang beraktivitas ke Kota Jogja pun perlu dikontrol. Aktivitas mereka seperti dagang, belajar, bekerja, maupun wisatawan. Karena itu, gelang vaksin akan menjadi pembeda bagi warga Kota Jogja dengan pendatang dari luar daerah.
"Kami menunjukkan ini (gelang vaksin) supaya memudahkan masyarakat yang satu dengan yang lain untuk tahu identitasnya," terangnya.
Berita Terkait
-
Antisipasi Kebakaran, Pemkot Jogja Bakal Bentuk Relawan Kebakaran
-
Rayakan HUT Pada 7 Oktober Nanti, Pemkot Jogja Targetkan Warganya Sudah Tervaksin Semua
-
Petama dalam Sejarah, 2 Lagu BTS Ini Capai 6 Juta Unique Listeners di MelOn
-
Lengkap! Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan dan Pertemuan Besar dari Satgas Covid-19
-
Pemprov Pertimbangkan Izin Konser Musik Selama PPKM
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip