Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 02 Oktober 2021 | 12:56 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Suara.com/Eko Faizin)

"Sarana prasarana di isoter dan RS dibiarkan dulu. Demikian juga sekat-sekat yang ada di rumah sakit tidak dirobohkan dulu. Sehingga kalau ada lonjakan, bisa langsung ditangani. Meskipun sekarang dipakai untuk umum," kata dia.

Tren kasus di Sleman juga akan terus dikaji, terlebih sudah berkurangnya pasien di RS darurat secara signifikan, yang jumlahnya kini bisa dihitung dengan jari saja. Sehingga sumber daya manusia yang selama ini berada di isoter maupun RS dan RS darurat bisa dialihkan ke POAC vaksin maupun kegiatan imunisasi di lapangan.

Turunkan Angka Kematian, Vaksinasi Lansia Terus Dikebut

Untuk bisa bersiap menghadapi prediksi munculnya gelombang ke-3 Covid-19 maupun langkah mengejar penurunan level PPKM, Pemerintah Kabupaten Sleman terus mengejar imunisasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Ada 193 Tempat Tidur, RS di Indramayu Tinggal Rawat 1 Pasien Akibat Covid-19

Terhitung capaian imunisasi di Kabupaten Sleman sudah sebesar 74,8% dengan total sasaran 697.139 untuk vaksin Covid-19 dosis pertama. Untuk dosis ke-2 mencapai 39,9% atau 350.825 orang. Kemudian, capaian penyuntikan vaksin booster bagi tenaga kesehatan atau dosis ke-3 yaitu sebanyak 89,36% atau 11.029 orang.

Cahya menyatakan masih ditemukan kendala dalam vaksinasi bagi lansia di Sleman. Kendala terberat yakni banyak lansia yang sudah memiliki penyakit penyerta, seperti darah tinggi. Ketika memiliki darah tinggi dan tidak kunjung turun ke angka tertentu, maka vaksin tak mungkin bisa disuntikkan.

Kendala lainnya, lansia sudah tak mampu bergerak atau beraktivitas dikarenakan sudah memiliki penyakit berat seperti stroke, yang memunculkan kesulitan bila akan divaksin.

"Kemudian, lansia di panti jompo, agak sulit. Sehingga kemudian pemerintah jemput bola, di Puskesmas bahkan ke wilayah bekerja sama dengan RT/RW. Khusus lansia ini menjadi target karena kematiannya tinggi," tuturnya.

"Kalau lansia mengalami kematian, case fatality rate jelek, tidak akan turun-turun," ucapnya, seraya menyebut CFR Sleman masih dalam angka 4,4%.

Baca Juga: Tambah 151 Pasien, Akumulasi Positif COVID-19 di Jakarta Capai 857.916 Orang

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Sleman juga masih terus mengupayakan imunisasi menggunakan vaksin Pfizer bisa terselenggara dalam waktu dekat. Pada awalnya, dikabarkan imunisasi menggunakan vaksin Pfizer bisa dilakukan mulai pekan kemarin.

Load More