SuaraJogja.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tingkat perguruan tinggi saat ini tengah disiapkan seiring tren kasus COVID-19 yang terus menurun di DIY. Bila kebijakan ini diterapkan, maka sekitar 300 ribu mahasiswa dari berbagai daerah akan kembali berkuliah di DIY.
Karenanya Pemda DIY meminta tambahan vaksin COVID-19 ke pemerintah pusat. Hal ini untuk mengantisipasi munculnya klaster penularan virus di kampus.
"Pak gubernur juga sudah minta [tambahan vaksin untuk mahasiswa] saat rapat dengan Luhut (Menko Marves-red) untuk minta tambahan jatah vaksinasi," ungkap Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi COVID-19 DIY, Sumadi saat dikonfirmasi, Minggu (03/10/2021).
Menurut Sumadi, dengan tambahan vaksin maka Pemda bisa memfasilitasi mahasiswa, khususnya luar daerah yang belum diimunisasi. Pemda baru melakukan pendataan jumlah mahasiswa yang belum mendapat jatah vaksin.
Baca Juga: Satpol PP DIY Sebut Belum Izinkan Konser Musik Hingga Resepsi Berskala Besar
Diperkirakan jumlah vaksin yang dibutuhkan tidak sebanyak mahasiswa yang berkuliah di DIY. Dimungkinkan mereka telah mengikuti vaksinasi di masing-masing daerah ataupun ikut vaksinasi massal yang banyak digelar berbagai instansi di DIY.
Apalagi saat ini Pemda gencar melakukan percepatan vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sesuai target cakupan vaksinasi 80 persen pada November 2021 mendatang.
"Percepatan vaksinasi tidak hanya untuk masyarakat yang ktp-nya diy tapi ya untuk masyarakat yang tinggal di sini termasuk mahasiswa. Jadi kita selalu upayakan peningkatan vaksin," tandasnya.
Sumadi menyebutkan, bila cakupan vaksinasi mahasiswa sudah mencapai target 80 persen, maka Pemda baru akan membuka PTM untuk tingkat perguruan tinggi. Hal ini penting karena banyak mahasiswa DIY berasal dari luar daerah.
Untuk itu berbagai kampus diharapkan ikut bekerjasama dalam mencapai target capaian vaksinasi mahasiswanya. Salah satunya dengan membuka sentra layanan vaksinasi di masing-masing kampus.
Baca Juga: Desas-Desus Partai Buruh Dihidupkan Kembali, Begini Kata Ketua SBSI DIY
"Perguruan tinggi itu sekarang tanggap terhadap mahasiswa, rencananya kan akan kuliah tatap muka jadi perlu ada sentra layanan vaksinasi" paparnya.
Berita Terkait
-
Pegawai Universitas Mataram Diduga Hamili Mahasiswi KKN Jadi Tersangka
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
CEK FAKTA: Benarkah Flurona Virus Buatan Perusahaan Vaksin China?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan