Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 03 Oktober 2021 | 10:09 WIB
Burjo dan KSBSI DIY bertemu anggota DPRD DIY untuk menolak kebijakan Pemda DIY memperpanjang masa tanggap darurat bencana Covid-19 di Kantor DPRD DIY, Jumat (26/6/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY, Dani Eko Wiyono mendukung dengan rencana menghidupkan kembali partai buruh untuk bertarung di kontestasi Pemilu 2024. Namun begitu pihaknya berharap pergerakan buruh tidak dimanfaatkan menjadi alat untuk elit politik.

"Kami mendukung pergerakan buruh karena sudah lama kawan-kawan buruh hanya dijadikan alat untuk elit politik," terang Dani dihubungi wartawan, Sabtu (2/10/2021).

Dani mengatakan bahwa pergerakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok buruh yang tergabung dalam serikat buruh, banyak melakukan perjuangan. Sehingga adanya partai buruh ke depan menjadi wadah untuk masyarakat.

"Serikat-Serikat (buruh) sudah secara nyata melakukan perjuangan di lapangan. Artinya jika partai buruh hidup kembali, saatnya buruh dan rakyat bersama bergerak dalam satu wadah yang akan memperjuangkan rakyat indonesia," terang dia.

Baca Juga: Said Iqbal Cs Hidupkan Kembali Partai Buruh, Klaim Siap Ikut Pemilu 2024

Dani tak menampik, banyak negara yang berhasil dengan adanya partai buruh. Tentunya dengan menghadirkan semangat untuk menyejahterakan rakyat.

Dirinya meminta kepada siapapun yang akan menyatukan buruh untuk membangkitkan partai buruh memiliki visi dan misi untuk kesejahteraan masyarakat yang nyata. Sehingga tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi saja.

"Sayangnya, pergerakan nyata dari anggota serikat tidak jarang dijadikan alat untuk elit politik. Kami sangat miris dengan hal ini. Oleh karenanya, harapan saya partai buruh menjadi wadah yang kuat dan kokoh," ujar dia.

Sebelumnya, beberapa aliansi dan konfederasi pekerja dan buruh akan menghidupkan kembali Partai Buruh untuk ikut dalam Pemilu 2024 mendatang. Kembalinya partai ini satu diantaranya dilatarbelakangi, tidak diakomodirnya masukan dan suara buruh di Parlemen. Hal itu terlihat disahkannya UU Omnibus Law yang dianggap merugikan pekerja dan buruh.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyebut buruh harus diberi kesempatan yang sama di Parlemen. Di luar negeri, Partai Buruh sangat aktif. Hanya di Indonesia saja yang tak pernah terlihat lagi.

Baca Juga: Memiliki Tubuh Tak Sempurna, Buruh Bangunan ini Gesit Bekerja, Publik Merasa Tertampar

Maka dari itu, Said kembali menghidupkan Partai Buruh yang sempat ada dan dinahkodai tokoh buruh, Muchtar Pakpahan.

Load More