SuaraJogja.id - Sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bantul telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas sejak Selasa (28/9/2021). Namun demikian, setelah dilakukan evaluasi, ada SD yang menyetop PTM.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan, untuk PTM di satuan pendidikan SD, ada yang dihentikan. Sebab, banyak siswa yang usia di bawah 12 tahun belum divaksin.
"Karena siswa SD yang kelas 1-5 kan belum boleh divaksin. Jadi PTM yang SD masih kami rem, untuk SMP dan SMA/SMK tetap berjalan (PTM)," ujar dia pada Senin (4/10/2021).
Menurutnya, ada SD yang sudah membuka PTM tapi kemudian dicabut kembali. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tidak mau ambil risiko jika PTM di SD tetap dilakukan bisa berpotensi menimbulkan klaster Covid-19.
"Kami terus mengkaji potensi paparan terhadap anak-anak seberapa besar mengingat mereka belum divaksin," katanya.
Langkah antisipasi guna mencegah penyebaran virus corona di sekolah, sambungnya, protokol kesehatan harus menjadi gaya hidup. Terutama penggunaan masker di mana pun berada.
"Mungkin beberapa tahun masih jadi gaya hidup (pakai masker). Hanya itu yang bisa mencegah penularan Covid-19 ini," katanya.
Di sisi lain, ke depan pihaknya akan membagi masker gratis untuk siswa yang berusia di bawah 12 tahun. Masker-masker tersebut nanti akan dikirim masker ke sekolah-sekolah.
"Setiap siswa nanti akan dapat 3 sampai lima masker. Mulai minggu ini (masker untuk siswa) sudah dikirim," imbuhnya.
Baca Juga: Bupati Bantul Optimistis Akhir Oktober Cakupan Vaksinasi Covid-19 Sudah 80 Persen
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko mengatakan, belum akan melakukan tes swab secara acak baik kepada siswa maupun guru selama pelaksanaan PTM.
"Belum ada wacana untuk tes antigen secara acak baik untuk siswa atau guru," tutur Isdarmoko.
Disdikpora Bantul sangat berhati-hati dalam memberi izin ke SMP dan SD yang mau menggelar PTM. Ia tidak ingin muncul klaster Covid-19 akibat PTM.
"Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui sampai kami memberi izin ke sekolah yang akan mengadakan PTM," ujarnya.
Setiap sekolah harus mempunyai satgas Covid-19. Satgas bertugas untuk mempersiapkan PTM dengan mengisi Daftar Periksa Kesiapan (DPK).
"Kan kami sediakan DPK. Tugas satgas Covid-19 di sekolah ya mengisi itu," kata dia.
Berita Terkait
-
Bupati Bantul Optimistis Akhir Oktober Cakupan Vaksinasi Covid-19 Sudah 80 Persen
-
Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Sewon Masih Rendah, Ini Penyebabnya
-
Tidak Semua SMA Depok dan Bogor Tatap Muka Senin Hari Ini, Sebagian Pekan Depan
-
Takut Terpapar Covid, Ortu Murid Sempat Tak Izinkan Anaknya Ikut PTM Terbatas di Jakarta
-
Ketua DPR Pantau Vaksinasi COVID-19 di SMKN 1 Cibinong
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi