SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), diikuti oleh siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah tersebut, Senin (4/10/2021). ANBK diikuti oleh siswa jenjang SMP di 119 sekolah.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, dari pantauan yang ia lakukan beserta segenap jajaran, pelaksanaan ANBK dinilai sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.
"Ke depan, kemungkinan dengan penerapan protokol kesehatan, anak-anak sudah vaksin, insya Allah kami lanjutkan [pembelajaran tatap muka]," ujarnya di SMP N 2 Depok.
Setelah satu pekan percobaan PTM, Pemkab Sleman berharap bisa meneruskan PTM menyeluruh.
"Ini tadi semua sudah bagus dan sudah pakai protokol kesehatan. Semoga bisa berlanjut sampai anak-anak bisa tatap muka," ungkapnya.
Walaupun berharap tak muncul klaster dari PTM ujicoba ini, Pemkab akan mengevaluasi bersama bila klaster tak diinginkan pada akhirnya muncul.
"Kalau ada klaster kita tutup sementara. Tapi kalau kita lihat bersama tadi, insya Allah tidak ada penularan. Karena tidak ada kerumunan, semua pakai masker, tas saja tidak boleh masuk. Tidak ada sentuhan antar anak," terangnya.
Kustini membenarkan bahwa tiap sekolah yang menggelar PTM perlu bekerjasama dengan Puskesmas terdekat sekolah. Tujuannya, agar ada yang memantau, selain guru, kepala sekolah dan pengawas, khususnya bila anak-anak bercanda terlalu lepas.
"Insya Allah anak-anak patuh, sudah pinter semua. Ada aturan pasti ditaati," tutur Kustini.
Baca Juga: Geruduk Bandung, Sleman Fans Bakar Flare di Sidolig
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menuturkan, seluruh Sekolah tersebut sebelumnya telah diverifikasi terkait kesiapan penyelenggaraan ANBK.
PTM jenjang SMP akan dimulai usai penyelenggaraan ANBK selesai. Ia menyebut, dari 161 sekolah jenjang SMP/MTs total siswa 16.633 yang mengikuti sampling ANBK dari 119 sekolah sebanyak 6.140 siswa dan cadangan 568 siswa.
“PTM di masa transisi Sleman mulanya dimulai pada 4 Oktober 2021. Namun karena bertepatan dengan pelaksanaan ANBK, maka akan difokuskan terlebih dahulu ANBK. Setelah itu langsung dilanjutkan PTM,” jelas Ery.
Ery menyebut PTM akan diselenggarakan secara bertahap melalui serangkaian evaluasi, sebagai bentuk kehati-hatian Pemerintah Kabupaten Sleman sehingga tidak menimbulkan adanya klaster sekolah.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
UMKM Kota Batu Tangguh dan Inovatif Berkat Dukungan Klasterkuhidupku BRI
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka