SuaraJogja.id - Sebanyak 21 sekolah di Kulon Progo mendapat izin untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka atau PTM terbatas.
"Sampai hari ini, kami sudah mengeluarkan izin pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sebanyak 21 sekolah dari 68 SMP baik negeri dan swasta. Hari ini, lima sekolah telah melakukan PTM terbatas, dan 16 SMP akan melaksanakan PTM terbatas pada Rabu (6/10) karena sedang melaksanakan asesmen nasional," kata Kepala Disdikpora Kulon Progo Arif Prastawa seperti dikutip dari Antara, Senin (4/10/2021).
Ia mengatakan Disdikpora tetap melakukan pemantauan PTM terbatas supaya tidak menimbulkan klaster penyebaran COVID-19 di Kulon Progo. Untuk itu, ia mengharapkan SMP yang menyelenggarakan PTM terbatas mematuhi protokol kesehatan secara disiplin.
"Kami mengimbau terhadap sekolah ini adalah perlunya kehati-hatian, dan juga kesiapan yang maksimal dalam prokesnya, supaya sekolah tidak jadi tempat penyebaran COVID-19," katanya.
Baca Juga: Kecelakaan Karambol di Ring Road Selatan, Mobil Dinas Pemkab Kulon Progo Ringsek
Arif mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap PTM ini untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran termasuk penerapan prokes di sekolah. Adapun evaluasi dilakukan setiap dua pekan sekali. Kalau dalam evaluasi itu sekolah sudah dianggap baik, maka selanjutnya PTM bisa digelar untuk tingkat SD ke bawah.
Selanjutnya, PTM terbatas PAUD, TK dan SD, Disdikpora telah melakukan verifikasi sarana dan prasarana sekolah. Sejauh ini, sudah banyak sekolah yang memenuhi izin sehingga kemungkinan untuk SD bisa menggelar PTM dalam waktu dekat.
"Kemungkinan pelaksanaan PTM terbatas PAUD dan TK masih lama, karena masih banyak yang perlu dipersiapkan," katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Wates Turismiyati mengatakan pihaknya bisa menggelar PTM berdasarkan izin dari Disdikpora Kulon Progo. Petugas dari Disdikpora sebelumnya telah melakukan verifikasi sekolah mana saja yang dianggap layak melaksanakan PTM terbatas dan SMP ini menjadi salah satunya.
"Setelah dapat izin kami langsung melakukan koordinasi dengan seluruh guru, nah di situ kami menyiapkan diri mulai dari sarana prasarana, kesiapan pembelajaran dan SOP," ucapnya.
Baca Juga: Anggota Polres Kulon Progo Hilang Usai Jatuh dari Tebing Saat Memancing di Pantai Wediombo
Adapun dalam pelaksanaan PTM ini, sekolah menerapkan prokes ketat. Sebelum masuk ke area sekolah, siswa dan guru diwajibkan mencuci tangan, mengecek suhu tubuh, dan duduk di bangku yang diberi jarak. Jumlah siswa di kelas dibatasi 50 persen dari total kapasitas.
"Siswa yang masuk dibagi jadi hanya 16 siswa sesuai urutan absen, untuk siswa yang belum masuk hari ini mengikuti kegiatan belajar daring di rumah," katanya.
Berita Terkait
-
Sinergi KKN Unila, UPTD Puskesmas Kalianda, dan PKK Cegah Stunting dan PTM
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta