SuaraJogja.id - Dua jenis elang dilepasliarkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta, bekerja sama dengan Wildlife Rescue Center, Rabu (6/10/2021).
Masing-masing adalah elang alap jambul dan elang brontok. Lokasi pelepasliaran kedua elang tersebut ada di Punthok Gondang, Dusun Gunungkelir, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
"Kedua burung elang tersebut dinilai sudah layak untuk dilepasliarkan. Kedua burung sudah terlihat kembali sifat liarnya. Asesmen juga akan dilakukan oleh petugas setiap hari. Laporan dari petugas nantinya bisa mengindikasikan bahwa burung sudah siap terbang di alam bebas," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta Wahyudi di Kulon Progo, Rabu.
Ia mengatakan, dua satwa yang dilepasliarkan oleh BKSDA Yogyakarta masing-masing yakni elang brontok berasal dari Stasiun Flora dan Fauna Bunder di Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan, burung elang alap jambul berasal dari Wildlife Rescue Center di Kulon Progo.
Kedua satwa ini dinilai sudah layak untuk dilepasliarkan ke alam bebas karena sudah memenuhi sejumlah indikator dari BKSDA Yogyakarta bagi hewan untuk dilepas ke ekosistem hutan di kawasan Bukit Menoreh.
"Kedua satwa juga telah menunjukkan perilaku mengambil mangsa yang biasa dilakukan oleh satwa burung di alam bebas. Terlebih, satwa burung yang masuk kategori raptor. Pemilihan lokasi dilepasliarkannya dua satwa burung yang masuk kategori raptor tersebut juga sudah melalui upaya survei habitat oleh petugas kami," katanya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan pelepasliaran satwa burung di wilayah Dusun Gunungkelir merupakan upaya yang juga didukung oleh Pemkab Kulon Progo. Gunungkelir telah menjadi tempat untuk melepasliarkan satwa burung sebelumnya.
Masyarakat Kulon Progo juga diharapkan mendukung upaya konservasi satwa agar mampu berkembang biak dan tidak punah.
"Sehingga pelepasliaran satwa burung di wilayah yang sudah melalui sejumlah survei dan kajian yakni di wilayah Desa Jatimulyo ini bisa mendukung upaya konservasi satwa burung maupun yang lainnya agar tidak punah," kata Sutedjo. [ANTARA]
Baca Juga: 114 Satwa Gagal Diselundupkan, Hanya 65 Ekor Dipulangkan ke Papua
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal