Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 07 Oktober 2021 | 06:30 WIB
Foto Hanung Bramantyo bersama Gunawan Maryanto. [Hanung Bramantyo / Instagram]

SuaraJogja.id - Pemeran Wiji Thukul yakni Gunawan Maryanto meninggal dunia, Rabu (6/10/2021) di Rumah Sakit Ludiro Husodo, Kota Yogyakarta. Sejumlah seniman hingga karib memberikan ucapan belasungkawa termasuk dari sutradara Hanung Bramantyo.

Lewat unggahan di Instagram dan twitternya, Hanung Bramantyo mengaku sangat kehilangan sosok aktor dan juga pelatih akting di Sanggar Garasi yang akrab disapa Cindil tersebut.

"Satu lagi sahabatku berpulang, Gunawan Cindil Maryanto," tulisnya.

Hanung menyebut bahwa pemeran Wiji Thukul tersebut merupakan sosok seperjuangannya saat merintis sebagai pembuat film.

Baca Juga: 7 Potret Ultah Hanung Bramantyo, Bergaya Ala Raja Jogja

"Teman sanggar. Teman pertama banget bikin film di Jogja. Sing ati-ati yo Ndil. Mugo padhang dalanmu ngadhep marang Gusti," lanjutnya.

Selain Hanung, seniman Sal Priadi juga turut memberikan ucapan belasungkawa.

Lewat twitter pribadinya ia mengucap terima kasih atas jasa dan peran Gunawan Maryanto selama ini di dunia film dan berkesenian.

"Sugeng tindak @gunawanmaryanto, matur suwun sanget. Saestu," tulisnya.

Dikutip dari laman resmi Teater Garasi, Gunawan Maryanto telah melahirkan berbagai tulisan seperti naskah lakon "Waktu Batu" bersama Andre Nur Latif dan Ugoran Prasad pada 2004 hingga kumpulan cerita "Pergi Ke Toko Wayang" yang terbit pada 2015.

Baca Juga: Kejutan Ulang Tahun dari Keluarga, Hanung Bramantyo 2 Jam Jadi Raja: Sumuk ya

Gunawan Maryanto juga membuat karya penyutradaraan bersama Teater Garasi seperti "Repertoar Hujan", "Dicong Bak" dan "Gandamayu".

Gunawan telah membintangi beberapa film seperti "Toilet Blues", "Optatissimus", "Mencari Hilal", Aach… Aku jatuh Cinta!" dan "Istirahatlah Kata-Kata" di mana dia memerankan penyair Wiji Thukul yang hilang jelang reformasi.

Setelah meraih penghargaan aktor terbaik dalam Festival Film Indonesia 2020, Gunawan menuturkan dia tak pernah membayangkan perannya sebagai Siman akan mendapat apresiasi.

"Penghargaan itu kan satu penanda saja. Penanda atas apresiasi yang kita lakukan, ya kalau bayangan aku tidak membayangkan karena itu bukan yang ingin aku raih," kata Gunawan Maryanto dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Desember 2020.

Load More