SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jogja sedang mengkaji penambahan tabung gas ukuran tiga kilogram. Pasalnya, sejalan dengan rencana pelonggaran sektor pariwisata.
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Disperindag Kota Jogja, Sri Riswanti mengatakan, usulan itu dipertimbangkan guna mencegah kelangkaan stok gas ukuran tiga kilogram.
"Terutama untuk mendukung pelaku usaha di bidang kuliner. Karenanya, kami perlu melakukan tindakan preventif," kata dia, Sabtu (9/10/2021).
Menurut data Disperindag Kota Jogja, pada tahun ini dari sebanyak 122.687 metrik ton (M/T) yang dialokasikan pusat ke DIY, Kota Jogja mendapat 21.823 (M/T). Kuota ini nantinya dipasok ke 14 agen dan puluhan pangkalan.
Baca Juga: Bali Siap Sambut Turis Asing Mulai 14 Oktober, Bagaimana dengan DIY?
"Kebutuhan gas LPG 3 kilogram di wilayah Kota Jogja sebanyak 25.000 (M/T). Tapi itu sangat mencukupi karena di masa pandemi kebutuhan gas 3 kg kan mayoritas untuk pergerakan UMKM," terangnya.
Meskipun demikian, mengantisipasi lonjakan pembelian di tengah mulai menggeliatnya sektor UMKM, pihaknya berencana untuk meminta tambahan pasokan gas LPG 3 Kg.
Riswanti mengklaim, petugas di lapangan juga masih melakukan pemantauan untuk memastikan agar penyaluran gas 3 Kg tepat sasaran. Berdasarkan pengawasan di sejumlah restoran, warung makan, dan hotel para pelaku usaha disebut sudah cukup taat untuk tidak lagi menggunakan gas LPG 3 Kg atau gas bersubsidi.
"Yang harus ditingkatkan memang pengawasan karena kan gas 3 Kg ini memang sudah dihitung oleh pemerintah kebutuhan dan ketersediaan itu berapa, kecuali jika memang ada oknum memanipulasi dan penimbunan untuk kepentingan sendiri," ucap dia.
Pemilik pangkalan gas LPG 3kg, Jazuli Budiharjono mengakui, dalam beberapa hari terakhir, permintaan terhadap gas bersubsidi cukup meningkat. Akibatnya, terjadi kekosongan stok.
Baca Juga: Candi Prambanan Jadi Peribadatan Hindu Se-dunia, Pemda DIY Minta Masyarakat Jaga Toleransi
"Enggak tahu apa sebabnya kok bisa sampai kekurangan stok gas," katanya.
Padahal setiap Senin, ia biasanya memperoleh kiriman sebanyak 100 tabung gas. Namun, yang diberikan hanya sekitar 60 sampai 70 tahung gas.
"Sehingga untuk dijual ecer selalu kurang terus. Untuk sektor rumah tangga pun kurang, malah jadi repot," tambahnya.
Menurutnya, penyaluran gas bersubsidi cukup ketat. Warga yang membeli harus menyertakan KTP agar memastikan penyaluran tepat sasaran.
"Penyaluran memang khusus untuk warga Kota Jogja, misalnya anak kos itu kalau mau beli mesti minta KTP dari induk semang," ujar dia.
Berita Terkait
-
BCL Masak Rendang dalam Jumlah Besar, Gas Elpiji yang Digunakan Jadi Sorotan
-
10 Oleh-Oleh Khas Jogja yang Bisa untuk Kumpul Keluarga saat Lebaran
-
Semarakkan HUT DIY, Pameran Produk Unggulan Wirausaha Desa Preneur Digelar
-
Bongkar Praktik Oplos Gas Subsidi, Polisi Grebek 4 Lokasi di Bekasi, Jakbar dan Jaksel
-
Bahlil: Perlu Ada Lembaga yang Awasi Distribusi Gas Elpiji Bersubsidi
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal
-
Rahasia Pertemuan Prabowo-Mega Terungkap? Pengamat Ungkap Sinyal Penting di Balik Pintu Tertutup