SuaraJogja.id - Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul ditetapkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Ada tujuh syarat yang harus terpenuhi sehingga suatu desa bisa dinyatakan sebagai desa wisata.
"Tujuh kriterianya yakni sudah punya sertifikat CHSE, toilet, homestay, cinderamata, desa digital, konten kreatif, dan daya tarik. Kebetulan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan masuk kriteria," papar Ketua Koperasi Natawana Mangunan, Purwo Harsono kepada SuaraJogja.id, Senin (11/10/2021).
Ipung, sapaan akrabnya, menyampaikan walau sudah ditetapkan jadi salah satu desa wisata terbaik, nanti masih akan diperlombakan lagi.
"Itu terus dilombakan lagi. Mungkin dari 50 desa wisata terbaik tersebut akan dikerucutkan jadi berapa lagi," terangnya.
Untuk produk kuliner, sambungnya, wisatawan dapat menemukan berbagai olahan-olahan tradisional. Antara lain gudeg manggar, thiwul, kicak, cemplon, sayur bobor, sayur jambu mete, sambel terong, sambal bawang, sambal jenggot, sayur oyok-oyok, botok, sayur lompong, bledak, mie lethek, gudangan, pecel, dan lainnya.
"Deretan kuliner inilah yang nantinya juga akan disajikan di Pasar Semi Kaki Langit," katanya.
Sebelumnya Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, salah satu yang menjadi kunci daripada kesuksesan desa wisata Kaki Langit adalah kemampuan dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat dengan membuka usaha jasa pariwisata dan ekonomi lainnya.
"Selain dari pada kemampuan untuk melibatkan masyarakat, juga ada 400 lebih usaha baru yang tumbuh sejak desa wisata ini berkegiatan, kalau dikali empat berarti ada 1.600 orang yang mendapatkan lapangan pekerjaan," katanya.
Kesuksesan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan juga tidak lepas dari kebijakan kepemimpinan pemerintah daerah yang telah memberdayakan masyarakat dan memberikan perhatian khusus. Terutama peningkatan sarana akses jalan menuju kawasan wisata.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-40, Paguyuban Warkaban Bantul Gelar Wayang Kulit di TMII
"Yang saya lihat adalah kepemimpinan, kepemimpinan dari Ngarso Dalem (Gubernur DIY) yang memberdayakan masyarakat, dan membangun jalan yang kelasnya ini mungkin bisa dibilang salah satu jalan yang terbaik," jelasnya.
Berita Terkait
-
Kampung Rejowinangun Masuk 50 Desa Wisata Terbaik Versi Kemenparekraf
-
Perkampungan Setu Babakan Masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik di Indonesia
-
Wow! Desa di Indonesia Diusulkan Dapat Penghargaan Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Wakili Indonesia, Nglanggeran Terpilih Ikut Lomba Internasional Desa Wisata Terbaik UNWTO
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman