SuaraJogja.id - Kampung Wisata Rejowinangun, Kemantren Kotagede, Kota Jogja masuk dalam 50 Desa Wisata Terbaik versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Penetapan itu diharapkan dapat membangkitkan desa maupun kampung wisata dan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Penetapan itu diresmikan dengan penandatanganan penanda Rejowinangun sebagai 50 desa wisata terbaik oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Kampung Wisata Rejowinangun pada Jumat (8/10/2021). Piagam penghargaan itu diserahkan kepada Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi.
Kampung Wisata Rejowinangun juga mendapatkan fasilitas penunjang akses internet gratis selama setahun dan paket Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).
“Selamat untuk Kampung Wisata Rejowinangun karena masuk dalam 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia. Ada banyak hal yang bisa dinikmati di kampung wisata ini,” kata Sandiaga.
Baca Juga: Diapresiasi Menparekraf, Gojek dan Loket Sokong Kreator Event di Yogyakarta
Dalam kunjungannya, Sandiaga menyusuri gang- gang kampung Sandiaga melihat produk-produk kerajinan, kuliner seperti aneka kripik dan agro wisata di Kampung Rejowinangun. Termasuk bersepeda menikmati Kampung Wisata Rejowinangun.
“Saya mencoba keripik petai. Terasa petai-nya dan ada kriuk-kriuk krispinya. Jadi ini merupakan daya tarik juga untuk para pecinta kuliner, khususnya di Kampung Wisata Rejowinangun,” terangnya.
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi menuturkan, Kampung Wisata Rejowinangun masuk dalam 50 desa wisata terbaik menjadi hadiah ulang tahun ke-265 Kota Jogja. Jajarannya akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengembangkan kampung wisata.
“Kami punya gerakan Gandeng Gendong. Termasuk Monalisa (sepeda wisata) harapannya hotel- hotel bisa membawa tamu- tamunya ke kampung- kampung wisata,” ujar Heroe.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Rejowinangun, Dadik Rahmanto menambahkan, Kampung Wisata Rejowinangun mengembangkan potensi berdasarkan klaster-klaster unggulan yang ada. Setidaknya terdapat lima klaster yakni budaya, agro, herbal, kerajinan dan kuliner.
Baca Juga: Demi Kenyamanan PSIM Yogyakarta, Panpel Kerja Keras Jelang Derbi Mataram
“Keunggulan Kampung Wisata Rejowinangun pada pemberdayaan masyarakat dan klaster-klaster. Kami juga ada wisata edukasi seperti pembuatan jamur, kerajinan batik dan agro,” katanya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
Ini Biang Kerok Keracunan Makanan Bergizi Gratis Menurut Badan Gizi Nasional
-
Makan Bergizi Gratis Tanpa APBN? Ini Rahasia 1351 Dapur Umum di Seluruh Indonesia
-
Sebanyak 14 SPPG BUMDes di DIY Diluncurkan, Ekosistem Ekonomi Lokal Makin Dikuatkan
-
Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
-
Pastikan Tak Ada Unsur SARA di Perusakan Nisan Makam, Polda DIY Beberkan Motif Pelaku